PENERAPAN PENILAIAN OTENTIK UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN SEJARAH PESERTA DIDIK KELAS XI-IPS 4 MAN 1 JEMBER SEMESTER GANJIL TAHUN AJARAN 2014/2015
Abstract
Penerapan Penilaian Otentik Untuk Meningkatkan Kreativitas Dan
Hasil Belajar Mata Pelajaran Sejarah Peserta Didik Kelas XI-IPS 4 MAN 1
Jember Semester Ganjil Tahun Ajaran 2014/2015, Moh. Mahfud Musthofa,
100210302033; 2014, 315 Halaman; Program Studi Pendidikan Sejarah
Jurusan Ilmu Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Jember.
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,
bangsa, dan Negara. Untuk mewujudkan tujuan tersebut pendidik dituntut
memberikan pengalaman belajar seluas-luasnya kepada peserta didik dalam
mengembangkan keterampilan dan kemampuannya dalam proses pembelajaran.
Penilaian dalam pembelajaran sejarah masih mengacu pada penilaian yang hanya
mengukur ranah kognitif semata sehingga peserta didik cenderung pasif dan
kurang merangsang kreativitas peserta didik yang berakibat pada hasil
pembelajaran tidak maksimal.
Penerapan penilaian otentik menjadi salah satu alternatif penilaian untuk
mengukur keseluruhan proses dan hasil belajar peserta didik. Penilaian otentik
memberikan kesempatan yang luas kepada peserta didik untuk menunjukkan apa
yang telah dipelajari dan apa yang telah dikuasai dalam proses pembelajaran.
Pelaksanaan penilaian otentik didalam kelas terintegrasi dengan model
pembelajaran yang mendukung proses belajar, dan peserta didik aktif
mengevaluasi belajarnya sendiri. Penerapan penilaian otentik diharapkan mampu
meningkatkan kreativitas dan hasil belajar peserta didik dalam pembelajaran.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah (1) Apakah penerapan
penilaian otentik dapat meningkatkan kreativitas belajar sejarah peserta didik
kelas XI-IPS 4 tahun ajaran 2014/2015 MAN 1 Jember; (2) Apakah penerapan
vii
penilaian otentik dapat meningkatkan hasil belajar sejarah peserta didik kelas XIIPS
4 tahun ajaran 2014/2015 MAN 1 Jember. Tujuan penelitian ini adalah (1)
untuk meningkatkan kreativitas peserta didik melalui penerapan penilaian otentik
dalam pembelajaran sejarah kelas XI-IPS 4 tahun ajaran 2014/2015 MAN 1
Jember; (2) untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik melalui penerapan
penilaian otentik dalam pembelajaran sejarah kelas XI-IPS 4 tahun ajaran
2014/2015 MAN 1 Jember. Manfaat penelitian ini adalah (1) bagi peserta didik,
diharapkan dapat meningkatkan kreativitas dan hasil belajar mata pelajaran
sejarah; (2) bagi pendidik, sebagai bahan referensi, motivasi, dan rangsangan
untuk mengimlementasikan penilaian otentik dalam pembelajaran sejarah; (3)
bagi sekolah yang diteliti, sebagai masukan dalam upaya meningkatkan kualitas
pendidikan di MAN 1 Jember; (4) bagi peneliti lain, sebagai bahan informasi,
motivasi dan dorongan untuk melakukan penelitian yang sejenis sekaligus
pengembangannya.
Subyek penelitian ini adalah peserta didik kelas XI-IPS 4 MAN 1 Jember
dengan jumlah 32 peserta didik. Desain penelitian ini model penelitian tindakan
kelas Hopkins berbentuk spiral dengan empat tahapan tiap siklus terdiri dari
perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Penelitian ini terdiri dari 3 siklus.
Dalam memperoleh data dalam penelitian ini menggunakan metode observasi,
wawancara, tes, dan dokumentasi.
Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini menunjukkan adanya
peningkatan kreativitas dan hasil belajar peserta didik. Pada siklus 1 kreativitas
peserta didik indikator memberikan banyak gagasan atau usul terhadap suatu
masalah memperoleh persentase 71,87%, pada siklus 2 menjadi 79,69%
meningkat sebesar 10,88 %, dan pada siklus 3 menjadi 83,25% meningkat sebesar
4,47 %. Indikator bebas dalam menyatakan pendapat pada siklus 1 memperoleh
persentase sebesar 62,50%, pada siklus 2 sebesar 76,56% meningkat sebesar
22,50 %, dan pada siklus 3 menjadi 81,25% meningkat sebesar 6,12 %. Indikator
mampu melihat suatu masalah dari berbagai segi atau sudut pandang pada siklus 1
memperoleh persentase sebesar 68,75%, pada siklus 2 menjadi 71,87% meningkat
sebesar 4,54 %, dan pada siklus 3 menjadi 78,12% meningkat sebesar 8,70 %.
viii
Indikator orisinal dalam ungkapan gagasan dan dalam pemecahan masalah pada
siklus 1 memperoleh persentase sebesar 62,50%, pada siklus 2 menjadi 73,44%
meningkat sebesar 17,50 %, dan pada siklus 3 menjadi 79,69% meningkat sebesar
8,51 %. Hasil belajar aspek kognitif pada siklus 1 memperoleh persentase sebesar
79,22 pada siklus 2 menjadi 82,97 meningkat sebesar 4,73 %, dan pada siklus 3
menjadi 84,56 meningkat sebesar 12,99 %. Hasil belajar aspek psikomotor diukur
dengan indikator keterampilan mengajukan argumentasi atau pendapat,
keterampilan mengajukan pertanyaan atau berinteraksi dalam diskusi, dan
keterampilan mengembangkan cara berfikir analisis. Pada siklus 1 hasil belajar
peserta didik aspek psikomotor indikator keterampilan mengajukan argumentasi
atau pendapat memperoleh persentase 71,87%, pada siklus 2 menjadi 77,34%
meningkat sebesar 7,61 %, dan pada siklus 3 menjadi 80,47% meningkat sebesar
4,05 %. Indikator keterampilan mengajukan pertanyaan atau berinteraksi dalam
diskusi pada siklus 1 memperoleh persentase sebesar 63,28%, pada siklus 2
sebesar 83,59% meningkat sebesar 32,09 %, dan pada siklus 3 menjadi 84,37%
meningkat sebesar 0,93 %. Indikator keterampilan mengembangkan cara berfikir
analisis pada siklus 1 memperoleh persentase sebesar 62,50%, pada siklus 2
menjadi 80,47% meningkat sebesar 28,75 %, dan pada siklus 3 menjadi 82,03%
meningkat sebesar 1,94 %.
Kesimpulan hasil penelitian: (1) terdapat peningkatan kreativitas peserta
didik; (2) terdapat peningkatan hasil belajar peserta didik. Saran dari penelitian ini
adalah : (1) bagi peserta didik, diharapkan dapat meningkatkan kreativitas dan
hasil belajar mata pelajaran sejarah; (2) bagi pendidik mata pelajaran sejarah,
sebaiknya menggunakan penilaian yang dapat mengembangkan kreativitas belajar
sehingga dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik; (3) bagi lembaga
pendidikan, hasil dari penelitian ini merupakan sebuah masukan yang berguna dan
dapat digunakan sebagai umpan balik bagi kebijaksanaan yang diambil dalam
rangka meningkatkan mutu pendidikan dan kegiatan pembelajaran; (4) bagi
peneliti selanjutnya, agar dapat lebih mengembangkan penelitian pembelajaran
dengan penilaian otentik pada materi yang lain dalam ruang lingkup yang luas dan
dalam jangka waktu yang lama.