dc.description.abstract | Mitos Asal-Usul Tarian Reog Ponorogo dan Pemanfaatannya Sebagai Materi
Pembelajaran Sastra di SMA; Siwi Tri Purnani; 100210402058; 2014; 74
halaman; Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia; Jurusan Pendidikan Bahasa
dan Seni; Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan; Universitas Jember.
Folklor merupakan suatu tradisi yang diwariskan secara turun temurun.
Salah satu bentuk folklor yang ditemukan yakni tarian Reog Ponorogo. Di dalam
tarian Reog Ponorogo terdapat berbagai macam mitos mengenai tarian Reog
Ponorogo yang masih dipegang teguh oleh masyarakat. Mitos dalam tarian Reog
Ponorogo berupa mitos kepercayaan rakyat dan mitos asal-usul. Pembahasan yang
dikaji terdiri dari empat masalah, yaitu (1) Bagaimanakah mitos asal-usul tarian
Reog Ponorogo?, (2) Bagaimakah nilai budaya yang terdapat dalam mitos asalusul
tarian Reog Ponorogo?, (3) Bagaimanakah fungsi cerita asal-usul Reog
Ponorogo bagi masyarakat?, (4) Bagaimanakah pemanfaatan mitos asal-usul
tarian Reog Ponorogo sebagai materi pembelajaran sastra di SMA?
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan rancangan penelitian
etnografi. Sumber data penelitian ini adalah orang-orang yang mengetahui mitos
dalam tarian Reog Ponorogo, sedangkan data penelitian ini adalah ucapan atau
kata-kata dari seorang informan yang mengetahui mitos asal-usul tarian Reog
Ponorogo. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik wawancara, observasi,
dan dokumentasi, sedangkan analisis data menggunakan tiga langkah yaitu
reduksi data, penyajian data, dan menarik kesimpulan dan verifikasi data.
Hasil penelitian menunjukkan deskripsi cerita mengenai asal-usul tarian
Reog Ponorogo yang menceritakan tentang keberanian, tanggung jawab, dan
perjuangan seorang Prabu melawan musuhnya demi memersunting seorang putri,
yang akhirnya dengan kekuatan sang prabu, musuhnya tersebut berubah menjadi
harimau dengan hiasan bulu merak di atas kepalanya, dan Reog tersebut akhirnya
dibawa untuk memersunting putri dan menjadi sebuah kesenian. Nilai budaya
yang terdapat pada cerita ini yakni nilai kepribadian yang ditemukan pada
karakter tokoh Prabu Klana Sewandana yang terwujud dalam bentuk bertanggung jawab, kesabaran, kecerdasan, dan rendah hati; pada karakter tokoh Raja Kediri
yang terwujud dalam bentuk bijaksana; dan pada karakter Raja Lodaya yang
terwujud dalam bentuk kegigihan. Nilai religius terwujud dalam bentuk ketaatan
manusia terhadap Tuhan dan kekuasaan Tuhan yang ditunjukkan ketika Prabu
Klana Sewandana akan mengeluarkan pecutnya dan juga ketika Tuhan
menunjukkan kekuasaannya dengan cara menjadikan Singobarong tetap pada
bentuk jadi-jadiannya. Nilai sosial ada pada karakter Prabu Klana Sewandana
dalam bentuk menepati janji dan bekerja sama, lalu pada karakter Raja Kediri
dalam bentuk kasih sayang dan menghormati orang lain. Fungsi dari mitos ini
yaitu menyadarkan manusia bahwa ada kekuatan ghaib, dasar melakukan tindakan,
sumber ilmu pengetahuan, sebagai media pendidikan nilai budaya, dan sebagai
media pendukung kreasi tata kota. Mitos asal-usul tarian Reog Ponorogo ini juga
dapat dijadikan sebagai materi pembelajaran bahasa dan sastra pada jenjang SMA
kelas XII semester ganjil yang berkaitan dengan kompetensi inti memahami,
menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena
dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah, dan
kompetensi dasar menganalisis teks cerita sejarah baik melalui lisan maupun
tulisan.
Berdasarkan hasil penelitian, kesimpulan yang ada dalam mitos asal-usul
tarian Reog Ponorogo adalah wujud mitos yang menggambarkan cerita asal-usul
tarian Reog Ponorogo. Nilai budaya yang ditemukan meliputi nilai kepribadian,
nilai sosial, dan nilai religius. Fungsi yang ditemukan ialah menyadarkan manusia
bahwa ada kekuatan ghaib, dasar melakukan tindakan, sumber ilmu pengetahuan,
sebagai media pendidikan nilai budaya, dan sebagai media pendukung kreasi tata
kota. Mitos asal-usul tarian Reog Ponorogo juga dapat dimanfaatkan sebagai
materi pembelajaran bahasa dan sastra pada jenjang SMA kelas XII semester
ganjil pada Kompetensi Inti 3 dan Kompetensi Dasar 3.3 | en_US |