dc.description.abstract | Meningkatkan Keterampilan Menyimak Wawancara Pada Siswa Kelas VII E
SMPN 1 Bangsalsari Melalui Media Audio Visual dan Model Pembelajaran
Think Pair Share (TPS); Shandy Febryansyah, 100210402002; 2014: 58 halaman;
Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Jurusan Pendidikan Bahasa
dan Seni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jember.
Berdasarkan hasil observasi awal pada pembelajaran menyimak wawancara
siswa kelas VII E SMPN 1 Bangsalsari Jember, ditemukan permasalahan bahwa
siswa kelas VII E tidak menguasai keterampilan menyimak pada pembelajaran
menyimak wawancara. Kelas VII E memperoleh nilai rata-rata kelas terendah dari
kelas VII yang lain. Saat kegiatan menyimak berlangsung banyak siswa yang tidak
memperhatikan kegiatan wawancara yang sedang dibacakan guru. Hal ini disebabkan
guru fokus pada pembacaan teks wawancara dan tidak fokus memperhatikan
kegiatan siswa. Siswa juga memperoleh nilai di bawah KKM dengan nilai rata-rata
kelas 69,39. Untuk mengatasi masalah pada pembelajaran menyimak wawancara
maka diberikan solusi dengan menerapkan model Think Pair Share (TPS). Pemilihan
model TPS sebagai solusi dari permasalahan yang ada karena, model TPS membuat
siswa belajar lebih efektif dengan pembagian kelompok yang kecil atau terdiri dari 24
orang.
Kelebihan
lain yang
ada
pada
model
TPS
adalah
pada
tahap
think
guru
dapat
mengetahui
kemampuan
siswa melalui pertanyaan yang harus dijawab siswa secara
individu.
Rumusan masalah dalam penelitian ini yakni (1) bagaimanakah proses
penerapan model pembelajaran Think Pair Share (TPS) dalam meningkatkan
keterampilan menyimak wawancara siswa kelas VII SMP Negeri 1 Bangsalsari dan
(2) bagaimanakah peningkatan kemampuan menyimak wawancara pada siswa kelas
VII SMP Negeri 1 Bangsalsari setelah menggunakan model pembelajaran Think Pair
Share (TPS).
vii
Tempat penelitian berlokasi di SMPN 1 Bangsalsari pada semester genap tahun
ajaran 2014/2015. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII E yang
berjumlah 36 siswa. Penelitian yang berlangsung di kelas VII E SMPN 1 Bangsalsari
berlangsung hingga 2 siklus. Data pada penelitian ini berupa data kualitatif dan
kuantitatif.
Pada siklus I guru masih belum sepenuhnya menerapkan rencana pelaksanaan
pembelajaran yang telah disusun. Sedangkan kekurangan aktifitas siswa pada siklus I
adalah siswa kurang aktif dalam pembelajaran, seperti tidak menyimak materi yang
diberikan guru. Siswa masih lemah dalam keterampilan menyimak wawancara. Hal
tersebut dibuktikan dengan hasil menyimak yang diperoleh siswa tidak mampu
mencapai nilai rata-rata yakni ≥74. Pada siklus II guru telah menerapkan langkahlangkah
pembelajaran sesuai RPP dan siswa telah menunjukkan kemajuan dalam
keterampilan menyimak wawancara. Kemajuan siswa dalam keterampilan menyimak
wawancara berupa, siswa yang semula pada prasiklus tidak bisa memperoleh
informasi dari kegiatan menyimak saat ini siswa sudah bisa memperoleh informasi
dengan tepat. Selain itu, pada siklus II siswa juga menunjukkan kemajuan belajar
pada pembelajaran menyimak wawancara. Kemampuan menyimak siswa meningkat
pada tahap pair. Pada tahap ini siswa menguatkan hasil menyimaknya dengan cara
berdiskusi bersama teman atau pasangannya. Siswa yang tidak aktif juga berkurang
menjadi 6 siswa atau 16,67%.
Tahap-tahap tersebut dapat berjalan lancar dan menunjukkan peningkatan
penguasaan keterampilan menyimak dari siklus I ke siklus II. Peningkatannya yakni,
hasil belajar siswa meningkat dari 61,11% atau 22 siswa yang tuntas pada siklus I
menjadi 83,33% atau 30 siswa yang tuntas pada siklus II. Kemampuan rata-rata
siswa meningkat dari 75 pada siklus I menjadi 82,67 pada siklus II. Dengan
demikian, dapat ditarik kesimpulan bahwa penelitian mengenai penerapan model
TPS dapat meningkatkan kemampuan siswa kelas VII E SMPN 1 Bangsalsari Jember
tahun pelajaran 2013−2014 dalam menyimak wawancara. | en_US |