WACANA GRAFITI BERBAHASA INDONESIA PADA BAK TRUK: ANALISIS WACANA KRITIS
Abstract
Wacana Grafiti Berbahasa Indonesia pada Bak Truk: Analisis
Wacana Kritis; M. Nasiruddin T.J.; 2014: xiii, 61 halaman; Program Studi
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Jurusan Bahasa dan Seni Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jember.
Penelitian dan pengkajian bahasa tidak dapat dipisahkan dari manusia
karena bahasa merupakan salah satu hasil kebudayaan. Bahasa dapat
mencerminkan suatu keadaan masyarakat. Fungsi bahasa yang terpenting adalah
sebagai penyampai informasi. Informasi tersebut dapat berwujud lisan maupun
tulisan.
Grafiti adalah salah satu bentuk tulisan yang dapat menyampaikan
informasi kepada khalayak luas karena tingkat keterbacaan yang tinggi. Terlebih
grafiti yang terdapat pada bak truk yang sangat mungkin dibaca oleh orang
sepanjang jalan yang dilalui truk tersebut. Grafiti bak truk (GBT) sangat mungkin
dibaca karena diletakkan pada posisi strategis dan ditulis dengan bentuk huruf
yang jelas.
Wacana GBT sangat beragam baik dari segi bentuk, fungsi, ideologi
maupun kreativitas pemroduksiannya. Wacana GBT yang beragam tersebut dapat
dijadikan media dan bahan ajar, baik di sekolah maupun pendidikan secara umum
di masyarakat. Akan tetapi, acap kali wacana GBT sulit dipahami karena kata-kata
yang sangat ringkas. Di samping yang bermuatan positif ada pula wacana GBT
yang bermuatan negatif. Maka dari itu, analisis mutlak dibutuhkan untuk
memahami sebuah GBT.
Analisis yang paling tepat untuk memahami wacana GBT adalah analisis
wacana kritis (AWK). AWK dipilih karena tidak hanya mencari makna wacana,
tetapi sampai pada tataran ideologi. Selain itu, AWK juga dapat menganalisis
gambar yang sering mengiringi GBT karena dalam AWK gambar diposisikan
sebagai teks jika dihubungkan dengan konteks.
Penelitian ini membahas masalah mengenai (1) wujud wacana GBT, (2)
fungsi GBT, (3) ideologi yang terdapat dalam GBT, serta (4) kreativitas dalam
GBT. Tujuan penelitian ini adalah (1) mendeskripsikan wujud wacana GBT, (2)
viii
menjelaskan fungsi penulisan GBT, (3)menjelaskan ideologi wacana GBT, dan
(4) mendeskripsikan kreativitas penulisan GBT.
Jenis penelitian ini adalah etnografi yang termasuk dalam rancangan
penelitian kualitatif. Data dalam penelitian ini berupa wacana grafiti bak truk yang
didapat dari hasil observasi langsung pada bak truk yang ada di jalanan kabupaten
Jember, jalur Pantura Situbondo, dan hasil dokumentasi dari internet. Metode
analisis data melalui empat tahap yaitu: (1) pereduksian data; (2) kategorisasi
data; (3) penyajian data; dan (4) penarikan kesimpulan.
Didapatkan empat bentuk wujud wacana GBT, yaitu: (1) kata-kata; (2)
kata-kata dan dan gambar; (3)akronim; dan (4)syair kilat, serta (5) perbandingan.
Fungsi yang terdapat dalam wacana GBT adalah (1) representasi keadaan, (2)
harapan atau doa, (3) humor, dan (4) kritik sosial. Ideologi dalam wacana GBT
yang teridentifikasi dalam penelitian ini dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu:
(1) hedonisme, (2) kapitalisme, dan (3) religius. Adapaun kreativitas dalam
wacana GBT dapat berupa (1) permainan bahasa, (2) permainan rima, dan (3)
intertekstualitas.
Saran yang diberikan adalah sebagai berikut: (1) bagi pengampu mata
kuliah wacana, sebaiknya penelitian ini dijadikan contoh AWK; (2) bagi pengajar
Bahasa dan Sastra Indonesia, dapat dijadikan media pendukung sekaligus bahan
ajar untuk KD 22.2 membuat tanggapan pribadi atas karya budaya masyarakat
Indonesia; (3) bagi peneliti lain, penelitian ini dapat dijadikan acuan untuk
meperdalam atau meneliti kompleksitas wacana GBT; (4) hasil penelitian ini
dapat juga dijadikan sumber inspirasi untuk pembuatan suvenir dengan
mengangkat keunikan dan kekhasan kata-kata dalam wacana GBT.