PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF DESKRIPSI MELALUI EKSPLORASI KATA BERDASARKAN GAMBAR PADA SISWA KELAS X SMA PLUS DARUL HIKMAH GAMBIRAN BANYUWANGI
Abstract
Penerapan Metode Eksplorasi Kata Berdasarkan Gambar untuk
Meningkatkan Kemampuan Menulis Paragraf Deskripsi Siswa SMA Plus
Darul Hikmah; Erma Wulandari, 070210402112; 2014: 78 halaman; Progam
Studi Pendidikan Bahasa Indonesia, Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni,
Universitas Jember.
Penerapan metode Eksplorasi kata berdasarkan gambar bertujuan untuk
meningkatkan kemampuan menulis paragraf deskripsi siswa kelas X SMA Plus
Darul Hikmah. Penerapan metode eksplorasi dilakukan karena kemampuan
menulis paragraf deskripsi siswa kurang optimal. Kurangnya kemampuan menulis
paragraf deskripsi disebabkan oleh kurangnya kemampuan siswa dalam
mengembangkan gagasan menjadi karangan, serta penggunaan huruf besar, titik,
dan koma yang masih salah. Kurangnya kemampuan siswa disebabkan metode
yang digunakan guru hanya ceramah, serta tidak ada penggunaan media
pembelajaran oleh guru. Hal tersebut membuat siswa pasif dan kurang antusias
dalam mengikuti proses pembelajaran. Kurangnya kemampuan menulis paragraf
deskripsi siswa dapat di lihat dari nilai rata-rata siswa, yakni 63,05 atau 76,47%
siswa mendapatkan nilai rata – rata ≤ 75. Siswa yang mencapai ketuntasan nilai
minimal hanya 4 siswa (23,53%) dari 17 siswa. Siswa dikatakan tuntas hasil
belajar jika siswa tersebut mendapat nilai ≥ 75 secara perorangan dan mencapai
nilai ≥ 75 secara klasikal.
Model pembelajaran eksplorasi kata berdasarkan gambar digunakan untuk
meningkatkan kemampuan menulis paragraf deskripsi siswa, karena model
pembelajaran ini siswa terlibat aktif dalam menyusun paragraf berdasarkan
gambaryang diamati. Berdasarkan hal tersebut permasalahan yang dibahas adalah
: (a) bagaimanakah penerapan model eksplorasi kata berdasarkan gambar dalam
pembelajaran menulis paragraf deskripsi siswa kelas X SMA Plus Darul Hikmah,
(b) bagaimanakah peningkatan kemampuan menulis paragraf deskripsi siswa
x
kelas X SMAPlus Darul Hikmah setelah mengikuti pembelajaran dengan
diterapkan model eksplorasi kata berdasarkan gambar.
Hasil dan pembahasan menunjukkan bahwa pada siklus I guru
menggunakan media gambar, hal ini bertujuan untuk menggali kemampuan siswa
dalam mengeksplorasi kata, sehingga siswa dapat mengembangkan kata tersebut
menjadi paragraf deskripsi. Proses eksplorasi siswa pada siklus I belum tampak,
masih terlihat sebagian siswa mencontoh pekerjaan teman. Selain itu, terdapat
beberapa siswa yang bertanya kepada teman tentang tugas yang diberikan oleh
guru, sehingga suasana di kelas tidak kondusif. Hal tersebut disebabkan karena
jumlah gambar 4 karena jumlah gambar disesuaikan dengan jumlah kelompok
yang terbentuk.
Perbaikan dilakukan dengan membuat perangkat pembelajaran berupa
LKS (Lembar Kerja Siswa) serta menambahkan jumlah gambar yang awalnya 4
menjadi 6 dengan tema yang berbeda. Hal tersebut dilakukan agar proses
pembelajaran lebih kondusif dan proses eksplorasi kata muncul. Penerapan
eksplorasi kata berdasarkan gambar pada siklus II sudah sesuai dengan rencana
pembelajaran yang dibuat. Semua proses eksplorasi kata siswa muncul, sehingga
pelaksanaan pembelajaran berjalan dengan lancar dan mengalami peningkatan.
Peningkatannya yakni, hasil belajar siswa meningkat dari 23,53% atau 4 siswa
yang tuntas pada prasiklus menjadi 52,9% atau 9 siswa yang tuntas pada siklus I
menjadi 88,3% atau 15 siswa pada siklus II. Tindakan yang dilakukan untuk
meningkatkan kemampuan menulis paragraf deskripsi siswa adalah dengan
memberikan materi tentang pemenggalan kata, penggunaan huruf besar, titik dan
koma. Kemampuan siswa dalam menulis paragraf deskripsi pada siklus II jauh
lebih baik.
Simpulan yang diambil dari paparan hasil penelitian bahwa penerapan
proses eksplorasi kata berlangsung sesuai rencana pembelajaran. Pada siklus I
dilakukan perbaikan berupa penyediaan LKS (Lembar Kerja Siswa) dan
penambahan media gambar yang awalnya berjumlah 4 menjadi 6 gambar pada
xi
siklus II. Pada siklus II penerapan metode eksplorasi kata berdasarkan gambar
dalam pembelajaran sudah lancar. Adapun peningkatan kemampuan siswa yang
awalnya 23,53% (nilai rata-rata 63,05) pada prasiklus menjadi 52,9% (nilai ratarata
74,76)
pada
siklus
I
88,2%
(nilai
rata-rata
87,88)
pada
siklus
II.
Hasil
penelitian
dapat
memberikan
saran
kepada
beberapa
pihak: (1)
bagi
siswa,
siswa
hendaknya
lebih terlibat
secara
penuh
dalam
pembelajaran
dan
dapat
menciptakan
interaksi
antar
siswa
dalam
pembelajaran
bahasa
Indonesia,
(2)
seorang
guru
hendaknya
lebih kreatif
dalam
menggunakan
media
dan
metode
dalam
pembelajaran,
(3)
untuk
peneliti
lain, hendaknya
lebih
matang
dalam
menyiapkan
perencanaan
pembelajaran
agar
pelaksanaan
pembelajaran
sesuai
dengan
perencanaan.