Show simple item record

dc.contributor.authorYuniar Rahmayanti
dc.date.accessioned2015-03-06T07:59:14Z
dc.date.available2015-03-06T07:59:14Z
dc.date.issued2015-03-06
dc.identifier.nimNIM100210204104
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/61589
dc.description.abstractPeningkatan Kemampuan Berbicara melalui Metode Bermain Peran pada Siswa Kelas III SDN Ajung 01 Kalisat Jember Tahun Pelajaran 2013/2014; Yuniar Rahmayanti; 100210204104; 2014: 62 halaman; Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Jurusan Ilmu Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jember. Berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau katakata untuk mengekspresikan, menyatakan, serta menyampaikan pikiran, gagasan, dan perasaan. Berdasarkan hasil observasi awal, masalah yang dapat diidentifikasi dalam pembelajaran Bahasa Indonesia adalah masih rendahnya kemampuan siswa khususnya dalam berbicara. Rendahnya kemampuan siswa khususnya berbicara dalam sebuah drama siswa kelas III SDN Ajung 01 Kalisat disebabkan oleh beberapa faktor antara lain: siswa kurang terbiasa dan kurang terlatih untuk berbicara di depan kelas, siswa tidak memiliki keberanian untuk berbicara didepan kelas, kurang adanya ekspresi dan kepercayaan diri terhadap siswa saat tampil di depan kelas, Selain itu banyaknya guru dalam penyampaian materi pembelajaran khususnya tentang materi bercerita cenderung monoton dan kaku seolah-olah guru adalah sumber materi. Pemecahan masalah yang dapat membantu yaitu dengan menggunakan metode bermain peran, karena dengan cara metode Bermain Peran dapat meningkatkan kemampuan aktivitas siswa selain itu dengan metode Bermain Peran akan membuat siswa lebih meningkatkan percaya diri dan semangat dalam pembelajaran. Berdasarkan permasalahan di atas, untuk rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1) ix siswa kelas III SDN Ajung 01 Kalisat; dan 2) Pengambilan data dalam penelitian ini, dilaksanakan di SDN Ajung 01 Kalisat Jember, dimulai pada 26 Mei 2014 sampai 31 Mei 2014. Subyek penelitian adalah siswa kelas III SDN Ajung 01 Kalisat Jember. Penerapan metode Bermain Peran pada siklus I belum maksimal, dikarenakan guru kurang mampu mengkondisikan kelas, sebagian siswa masih kurang terbiasa akan metode Bermain Peran, kurang percaya diri dan kurang memahami aspek-aspek berbicara. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa pada tahap prasiklus siswa yang tuntas dengan nilai ≥70 sebanyak 8 siswa dengan persentase 16,0%, sedangkan siswa mendapatkan nilai ≤ 70 sebanyak 42 siswa dengan persentase 84,0%. Pada tahap siklus I siswa yang tuntas dengan nilai ≥70 sebanyak 11 siswa dengan siswa yang tuntas dengan nilai ≥70 sebanyak 8 siswa, sedangkan siswa mendapatkan nilai ≤ 70 sebanyak 42 siswa dengan persentase 84,0%. persentase 22,0%, sedangkan siswa mendapatkan nilai ≤ 70 sebanyak 39 siswa dengan persenta se 68,0%. Pada tahap siklus II juga mengalami peningkatan siswa yang tuntas dengan nilai ≥70 sebanyak 50 dengan persentasi 100%, sedangkan siswa mendapatkan nilai ≤ 70 sebanyak 0 dengan persentase 0% siswa dengan persentase 84,0%. yaitu rata-rata nilai siswa mendapatkan peningkatan siswa yang mendapatkan nilai diatas KKM sebanyak 50 siswa dengan persensi 100% dan yang mendapat nilai kurang dari KKM sebanyak 0 siswa dengan persensi 0%. Disarankan agar guru kelas dapat menerapkan pembelajaran dengan metode bermain peran pada pelajaran Bahasa Indonesia, khususnya dalam aspek berbicara agar pembelajaran yang diberikan dapat bervariasi dan dapat meningkatkan kemampuan serta menumbuhkan minat berbicara siswa.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries100210204104;
dc.subjectPENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA SISWA KELAS III SDN AJUNG 01 KALISAT JEMBER TAHUN PELAJARAN 2013/2014en_US
dc.titlePENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA SISWA KELAS III SDN AJUNG 01 KALISAT JEMBER TAHUN PELAJARAN 2013/2014en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record