TINGKAT KECEMASAN DAN DEPRESI PADA PENDERITA GEOGRAPHIC TONGUE (STUDI EPIDEMIOLOGI PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS JEMBER)
Abstract
Tingkat Kecemasan dan Depresi pada Penderita Geographic Tongue (Studi
Epidemiologi pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember) ;
Sixtine Agustiana Fahmi, 111610101060; 2015; 54 Halaman; Fakultas Kedokteran
Gigi Universitas Jember
Geographic tongue merupakan salah satu kelainan pada lidah yang paling
sering terjadi di masyarakat dan disebabkan oleh banyak faktor. Salah satu faktor
yang diduga mempunyai peranan penting terhadap timbulnya geographic tongue
adalah gangguan emosional. Gangguan emosional yang paling sering ditemukan di
masyarakat dapat dikategorikan menjadi tingkat kecemasan dan depresi. Tujuan
penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara tingkat kecemasan dan depresi
dengan prevalensi geographic tongue pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi
Universitas Jember. Hasil penelitian diharapkan dapat digunakan sebagai
pertimbangan klinis dalam penanganan pasien geographic tongue yang memiliki
kecenderungan gangguan emosional berupa kecemasan atau depresi serta dapat
memberikan tambahan informasi ilmiah, khususnya kesehatan gigi dan mulut tentang
hubungan prevalensi geographic tongue dengan tingkat kecemasan dan depresi.
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian observasional analitik
dengan pendekatan cross sectional, jumlah subyek yang digunakan dalam penelitian
ini sebesar 287 orang. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai Oktober
2014 di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember. Data yang diperoleh
ditabulasi dan dianalisis dengan uji non – parametrik yaitu uji korelasi chi-square.
Hasil penelitian pengukuran tingkat kecemasan dan tingkat depresi
berdasarkan kuisioner anxiety self-rating scale dan depression self-rating scale dari
dr William K Zung didapatkan bahwa untuk tingkat kecemasan sebanyak 223 orang
memiliki tingkat kecemasan kategori minimal anxiety dan 64 orang memiliki tingkat
kecemasan kategori mild anxiety. Sedangkan untuk tingkat depresi sebanyak 253
orang berada pada kategori minimal depression dan 34 berada pada kategori mild
depression. Hasil pengukuran tingkat kecemasan dan depresi dengan prevalensi
geographic tongue didapatkan bahwa prevalensi geographic tongue tertinggi berada
pada kategori mild anxiety (10,9%) untuk tingkat kecemasan dan mild depression
(14,7%) untuk tingkat depresi. Hasil analisis data dengan uji korelasi chi-square
diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,000 (p<0,05). Hal ini menunjukkan terdapat
hubungan yang signifikan antara tingkat kecemasan dan tingkat depresi dengan
prevalensi geographic tongue.
Kesimpulan yang didapat dari hasil penelitian dan pembahasan bahwa
terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat kecemasan dan tingkat depresi
(pengukuran dengan anxiety self-rating scale dan depression self-rating scale dari dr
William K Zung) terhadap prevalensi geographic tongue, dengan diperoleh hasil
bahwa semakin tinggi tingkat kecemasan dan tingkat depresinya maka prevalensi
geographic tongue juga semakin tinggi
Collections
- UT-Faculty of Dentistry [2062]