dc.description.abstract | Hubungan Tingkat Kecemasan dan Depresi dengan Prevalensi Stomatitis Aftosa
Rekuren (Studi Epidemiologi pada Mahasiswa FKG Universits Jember); Lubna,
111610101008; 2015; 76 halaman; Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember.
Stomatitis Aftosa Rekuren (SAR) merupakan peradangan pada mukosa
rongga mulut di mana masyarakat awam biasa menyebut “sariawan” yang terjadi
secara hilang-timbul/kambuhan. Hingga saat ini penyebabnya masih belum diketahui
secara pasti, dapat berupa faktor lokal seperti trauma, maupun faktor sistemik seperti
agen mikrobakteri, stress, hematologi dsb. Gangguan emosional/stres seperti
kecemasan dan depresi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara tingkat
kecemasan dan depresi dengan penderita SAR. Jenis rancangan penelitian yang
digunakan yaitu observasional analitik dengan pendekatan
cross sectional. Penelitian
ini dilaksanakan di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember. Sampel penelitian
yang digunakan yaitu mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember yang
diperkirakan memiliki tingkat kecemasan dan depresi yang tinggi karena banyaknya
tuntutan, pemenuhan tugas dan target pasien untk menyelesaikan studi. Data
penelitian diperoleh dari hasil pengisian kuisioner tingkat kecemasan dan depresi dari
dr William K Zung, serta kuiosioner mengenai penyakit SAR.
Hasil penelitian memperlihatkan adanya prevalensi terjadinya SAR yang
meningkat seiring dengan meningkatnya tingkat kecemasan dan depresi, dan hasil
analisa data
Chi Square menunjukkan nilai 0,001 pada tingkat kecemasan (α<0,05)
dan 0,009 pada tingkat depresi (α<0,05) yang berarti ada hubungan yang signifikan
antara tingkat kecemasan dan depresi terhadap SAR. Kesimpulan yang dapat diambil
adalah terdapat hubungan antara tingkat kecemasan dan tingkat depresi terhadap
prevalensi SAR yang meningkat seiring dengan meningkatnya tingkat kecemasan dan
depresi. | en_US |