PERSEPSI TENTANG SAFE SEX DI KALANGAN MAHASISWA UNIVERSITAS JEMBER PERCEPTION OF SAFE SEX AMONG STUDENTS IN THE JEMBER UNIVERSITY
Abstract
PERSEPSI TENTANG SAFE SEX DI KALANGAN MAHASISWA UNIVERSITAS
JEMBER; Dhevi Dwi Ariani, 090910302059;2014; 81 halaman; Program Studi
Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Jember
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui sejauh mana persepsi safe sex yang
diketahui dan dipahami oleh kalangan mahasiswa dan menganalisis persepsi
tentang safe sex dalam hubungan seksualitas diluar nikah.
Penelitian ini menggunakan teori kontruksi realita sosial Berger dalam proses
dialektis tiga momen simultan yaitu: Eksternalisasi, Internalisasi dan
Obyektivikasi sebagai penjelasan atas perilaku safe sex dikalangan mahasiswa.
Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan tekhnik snowball,
dengan jumlah informan 8 orang, yang merupakan mahasiswa universitas Jember,
untuk menggali data melalui wawancara mendalam dengan para informan yang
terlibat dalam perilaku hubungan seksual. Penggalian data dengan menggunakan
penelitian observasi, wawancara secara mendalam,
dokumentasi dan menggunakan cara-cara lain yang menunjang dalam proses
penelitian.
Hasil penelitian ini adalah fenomena safe sex yang menjadi pro-kontra dikalangan
mahasiswa dan masyarakat di lingkungan universitas Jember. Dimana seks dulu
dianggap sesuatu hal yang tabu untuk dibicarakan apalagi dilakukan dengan
pasangan yang belum menikah. Seks menurut masyarakat di lingkungan
universitas Jember merupakan hal yang buruk, hal yang negative, hal yang
bahaya, hal yang merugikan, dan sangat tidak layak untuk diperkenalkan dan
untuk dilakukan pada seorang yang belum menikah apalagi mahasiswa yang
hanya sekedar pacaran. Namun berbeda dengan sekarang semua hal tentang
seksualitan menjadi hal yang wajar bagi kalangan mahasiswa. Banyak dikalangan
mahasiswa yang sudah melakukan hubungan seksual dengan pasangannya tanpa
ada ikatan hubungan suami istri. Bagi mereka tidaklah penting tentang semua nilai
dan aturan yang ada saat ini, bagi mereka hubungan seksual yang mereka lakukan
vii
di dasarkan suka sama suka, mau sama mau, dan mereka lakukan dengan rasa
sayang dan tanggung jawab itu sudah aman bagi mereka asalkan tidak sampai
hamil dan terkena penyakit.
Disitulah kontruksi realita sosial terjadi, dari kenyataan pola pikir mahasiswa
terhadap safe seks itu salah, mereka menganggap safe seks itu hanya dengan
menggunakan kondom dan terhindar dari ancaman kehamilan dan penyakit itu
sudah lebih dari kata aman, padahal persepsi yang benar tentang safe seks bagi
mereka yang belum menikah atau yang masih pacaran adalah saving your sex
until marriage. Simpan seks sampai menikah.