MAJAS DALAM NOVEL SANG PEMIMPI KARYA ANDREA HIRATA DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PENGAYAAN MATERI PEMBELAJARAN SASTRA DI SMA
Abstract
Tetralogi Laskar Pelangi karya Andrea Hirata salah satunya adalah novel Sang Pemimpi.
Novel ini memiliki dua tokoh utama yaitu Ikal dan Arai, berlatar di Belitong, menceritakan kisah
kehidupan yang penuh dengan perjuangan hidup dalam meraih cita-cita dan mimpi dalam
menghadapi kemiskinan dan lingkungan kumuh. Novel ini dipilih sebagai bahan kajian gaya
bahasa khususnya majas karena banyak mengandung majas di dalamnya. Permasalahan dalam
penelitian ini dirumuskan: (1) bagaimanakah majas yang digunakan pada novel Sang Pemimpi
karya Andrea Hirata?; (2) bagaimanakah implementasinya dalam pengayaan materi
pembelajaran majas dengan menggunakan novel Sang Pemimpi karya Andrea Hirata di SMA?
Tinjauan pustaka dalam penelitian ini mencakup: (1) bahasa; (2) fungsi bahasa; (3) gaya
bahasa dan majas; (4) jenis-jenis majas; dan (5) pengertian novel.
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Sumber data
dalam penelitian ini adalah novel Sang Pemimpi karya Andrea Hirata dan data dalam penelitian
ini berupa kata-kata, kalimat-kalimat, paragraf-paragraf yang memaparkan tentang majas yang
terdapat di dalam novel tersebut. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik dokumentasi,
sedangkan teknik analisis data menggunakan teknik deskriptif-interpretatif.
Hasil penelitian menunjukkan: pertama, novel tersebut banyak terdapat majas yang dapat
digunakan sebagai bahan pembelajaran, diantaranya majas (1) Hiperbola; (2) Litotes; (3) Ironi;
(4) Oksimoron; (4) Zeugma dan Silepsis; (5) Inuendo; (6) Antifrasi; (7) Paradoks; (8) Histeron;
(9) Hipalase; (10) Sinisme; (11) Sarkasme; (12) Sinekdoke; (13) Eufimisme; (14) Eponim; (15)
Epitet; (16) Antonomasia; (17) Asindenton; (18) Tautotes;; (19) Metafora (20) Simile; (21)
Metafora; (22) Personifikasi; (23) Dipersonifikasi; (24) Alegori; (25) Antitesis; (26) Pleonasme;
dan (27) Antisipasi. kedua, implementasi dalam pembelajaran majas SMA kelas XI dengan menggunakan majas dalam novel Sang Pemimpi karya Andrea Hirata didasarkan dengan
berpedoman pada standar kompetensi dan kompetensi dasar berupa menganalisis unsur-unsur
intrinsik dan ekstrinsik novel Indonesia atau terjemahan tentang gaya bahasa khususnya majas.
cara yang digunakan yaitu dengan memberikan materi majas kemudian memberikan novel atau
dapat juga berupa fotokopi novel Sang Pemimpi karya Andrea Hirata kepada siswa, kemudian
siswa diminta untuk membaca sekaligus menganalisis majas yang ada dalam novel Sang
Pemimpi karya Andrea Hirata.
Berdasarkan hasil dan pembahasan dapat disimpulkan: (1) terdapat jenis-jenis majas di dalam
novel Sang Pemimpi karya Andrea Hirata dengan jumlah yang cukup banyak; (2) implementasi
pembelajaran majas di SMA dengan berpedoman pada standar kompetensi dan kompetensi
dasar yang relevan dengan jenis penelitian yaitu menganalisis unsur-unsur intrinsik dan
ekstrinsik novel Indonesia atau terjemahan yaitu pengayaan majas dengan indikator siswa
mampu menganalisis unsur intrinsik novel Indonesia berupa gaya bahasa khususnya majas.
Saran yang diberikan adalah (1) bagi penelitian berikutnya, dengan diperolehnya hasil kajian
tentang majas dalam novel Sang Pemimpi karya Andrea Hirata, perlu diadakan penelitian lebih
lanjut terhadap novel tersebut dengan menggunakan pendekatan dan metode yang berbeda.
misalnya novel Sang Pemimpi karya Andrea Hirata dikaji dengan menggunakan metode estetika
yang ditekankan pada aktivitas pembaca sebagai penikmat dan memberikan tanggapan terhadap
karya sastra tersebut, hal tersebut bertujuan agar penelitian selanjutnya lebih bervariasi; (2) bagi
guru mata pelajaran Bahasa Indonesia, disarankan untuk mencoba mengakomodasikan hasil
kajian ini sebagai analisis siswa dalam merangka memenuhi kompetensi dasar berupa
menganalisis unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik novel Indonesia atau terjemahan tentang gaya
bahasa khususnya majas.