dc.description.abstract | Sintesis Asam 2-(2-(4-Bromo-N-(2,6-Diklorofenil)Benzamida)Fenil)Asetat
Sebagai Kandidat Obat Penghambat Cox (Cyclooxygenase), Wahyu Relly
Setiawan, 102210101052, 2014; 53 Halaman; Fakultas Farmasi Universitas Jember.
COX (siklooksigenase) adalah suatu enzim yang mengkatalis sintesis
prostaglandin dari asam arakidonat. Prostaglandin merupakan mediator yang
bertanggungjawab terhadap proses nyeri, inflamasi dan poliferase sel kanker.
Diklofenak merupakan salah satu obat golongan Non Narkotik yang telah
lama digunakan sebagai analgesik-antiinflamasi penghambat siklooksigenase (COX)
dan banyak dimanfaatkan untuk pengobatan menghilangkan rasa sakit, nyeri dan
radang.
Beberapa penelitian tentang sintesis turunan diklofenak dilakukan untuk
mendapatkan aktivitas yang lebih besar, diantaranya adalah Manon dan Sharma telah
melakukan penelitian sintesis dan evaluasi turunan diklofenak dengan metode
esterifikasi menggunakan substituen aromatis dan heterosiklik. Hasil evaluasi turunan
diklofenak yang disintesis menunjukkan berkurangnya efek samping yang dihasilkan
oleh turunan diklofenak dibanding dengan diklofenak sebagai lead compound
(Manon dan Sharma, 2009). Selain itu, Osman dan Nazeruddin juga telah melakukan
sintesis, evaluasi biologi, docking turunan diklofenak. Turunan diklofenak diperoleh
dengan mereaksikan diklofenak sebagai lead compound dengan asam fenilboronik
dan aldehid (waktu reaksi 24 jam). Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa
senyawa yang disintesis memiliki aktivitas antiinflamasi yang potensial dibandingkan
dengan diklofenak (Osman dan Nazeruddin, 2014).
Berdasarkan penelitian diatas maka muncul suatu pemikiran untuk melakukan
sintesis turunan diklofenak yaitu asam 2-(2-(4-bromo-N-(2,6diklorofenil)benzamida)fenil)asetat
atau N4BD dengan reaksi benzoilasi (Schotten
Baumman) dengan mereaksikan natrium diklofenak (lead compound) dan 4bromobenzoil
klorida.
ix
x
Tahapan sintesis terbagi menjadi 4 tahap yaitu sintesis, pemurnian senyawa
hasil sintesis, identifikasi dan karakterisasi struktur. Pada tahap sintesis dilakukan
optimasi metode sintesis menggunakan refluks dan icebath,dan dipilih metode
icebath dengan kondisi yang lebih optimum dan waktu reaksi selama 21 jam serta
didapat rendemen sebelum rata-rata 67,558% (sebelum di kromatografi kolom), lalu
dilakukan optimasi eluen untuk mendapatkan kondisi eluen untuk pemurnian dan
analisis KLT yang optimum. Eluen dengan komposisi
Toluen:EtilAsetat:Metanol=50:50:10 dipilih karena memiliki nilai resolusi (Rs)
paling bagus, yaitu 1,54. Tahapan selanjutnya adalah permurnian senyawa hasil
sintesis menggunakan kromatografi kolom, hasilnya terbentuk paling sedikit dua
noda. Lalu lempeng KLT pada dua noda tersebut dikerok untuk dipisahkan dan
dianalisis purity-nya menggunakan KLT-Densitometri, terpilihlah hasil kerokan noda
atas dengan Rf 0,93 yang memiliki purity bagus (ok) dengan rendemen 7,442%.
Tahap selanjutnya, hasil kerokan (Rf=0.93) di identifikasi kebenaran strukturnya
menggunakan
1
H-NMR dan FTIR-KBr sebelum dilakukan karakterisasi. Hasil
identifikasi struktur menunjukkan bahwa spektra
1
H-NMR dan FTIR-KBr yang
diperoleh menunjukkan bahwa senyawa tersebut merupakan senyawa target yaitu
N4BD. Karakterisasi yang dilakukan didapatkan data bahwa senyawa target memiliki
bentuk kristal dan berwarna putih kekuningan (kuning pucat) serta memiliki jarak
lebur antara 192-194
o
C. | en_US |