UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI KOMBINASI MINYAK ATSIRI LEMPUYANG WANGI (Zingiber aromaticum Val.) DAN BANGLE (Zingiber cassumunar Roxb.) TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus DAN Escherichia coli
Abstract
Uji Aktivitas Antibakteri Kombinasi Minyak Atsiri Lempuyang Wangi
(Zingiber aromaticum Val.) dan Bangle (Zingiber cassumunar Roxb.)
terhadap Bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli; Ashari Imam
Sayuti, 102210101088, 2014 : 88 halaman; Fakultas Farmasi Universitas Jember
Staphylococcus aureus dan Escherichia coli merupakan bakteri flora
normal yang dapat berubah menjadi bakteri patogen. Bakteri S. aureus menyebar
luas dan menyebabkan bakteremia sehingga terjadi infeksi pada kulit, saluran
kandung kemih, jaringan lunak dan tulang, sedangkan bakteri E. coli dapat
menyebabkan terjadinya diare. Minyak atsiri merupakan metabolit sekunder pada
tanaman yang bisa digunakan sebagai antibakteri. Minyak atsiri Zingiber
aromaticum Val. dan Zingiber cassumunar Roxb. juga menunjukkan aktivitas
antibakteri yang cukup tinggi pada bakteri Gram positif dan Gram negatif. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi kombinasi minyak atsiri Z.
aromaticum dan Z. cassumunar untuk menghambat dan membunuh bakteri S.
aureus dan E.coli. Penelitian ini juga untuk mengetahui apakah apakah ada
perbedaan aktivitas antibakteri kombinasi minyak atsiri Z. aromaticum dan Z.
cassumunar dengan perbandingan konsentrasi 3:1, 1:1, 1:3, 1:0, dan 0:1 serta
perbedaan aktivitas antibakteri terhadap S. aureus dan E.coli.
Jenis penelitian yang dilakukan adalah true experimental laboratories dan
rancangan yang digunakan adalah post test only group design. Pada pengujian
antibakteri diujikan dengan 6 sampel uji yaitu kombinasi minyak atsiri Z.
aromaticum dan Z. cassumunar dengan perbandingan 3:1, 1:1, 1:3, 1:0 dan 0:1
serta kontrol positif (gentamisin 0,0092 mg/ml). Uji antibakteri dilakukan dengan
metode difusi agar. Pengamatan dilakukan dengan mengukur diameter yang
terbentuk. Data hasil uji antibakteri diuji statistik menggunakan metode Kruskalwallis
dilanjutkan dengan uji Man-witney untuk mengetahui adanya perbedaan
antar perlakuan serta dilakukan unpaired t test untuk mengetahui adanya
perbedaan antar kelompok bakteri uji.
viii
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi minyak atsiri Z.
aromaticum dan Z. cassumunar mempunyai aktivitas antibakteri. Aktivitas
antibakteri kombinasi minyak atsiri 3:1 terhadap bakteri S. aureus sebesar 10,67
mm, kombinasi 1:1 (14,90 mm), kombinasi 1:3 (19,67 mm), kombinasi 1:0 (8,67
mm), dan kombinasi 0:1 (10,11 mm). Aktivitas antibakteri kombinasi minyak
atsiri 3:1 terhadap bakteri E. coli sebesar 4,50 mm, kombinasi 1:1 (8,67 mm),
kombinasi 1:3 (10,83 mm), kombinasi 1:0 (0 mm), dan kombinasi 0:1 (13,48
mm). Masing-masing kombinasi minyak atsiri memberikan aktivitas yang
berbeda-beda terhadap masing-masing kelompok bakteri uji (p<0,05). Aktivitas
antibakteri paling tinggi dihasilkan oleh kombinasi minyak atsiri Z. aromaticum
dan Z. cassumunar (1:3). Aktivitas antibakteri kombinasi minyak atsiri yang
dihasilkan pada bakteri S.aureus lebih tinggi dibandingkan E. coli, hal ini
dikarenakan adanya perbedaan struktur dinding sel bakteri tersebut..
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kombinasi minyak
atsiri Z. aromaticum dan Z. cassumunar memiliki aktivitas sebagai antibakteri
terhadap bakteri S. aureus dan E. coli. Kombinasi minyak atsiri Z. aromaticum
dan Z. cassumunar (1:3) mempunyai aktivitas antibakteri tertinggi. Aktivitas
antibakteri kombinasi minyak atsiri ini lebih besar pada bakteri S. aureus
dibandingkan dengan bakteri E. coli.
Collections
- UT-Faculty of Pharmacy [1469]