PENGARUH EKSTRAK KLOROFORM DAUN KI KONENG (Arcangelisia flava) TERHADAP HISTOPATOLOGI JANTUNG TIKUS JANTAN GALUR WISTAR YANG DIPAPAR DENGAN DOKSORUBISIN
Abstract
Pengaruh Ekstrak Kloroform Daun Ki Koneng (Arcangelisia flava) terhadap
Histopatologi Jantung Tikus Jantan Galur Wistar yang Dipapar dengan
Doksorubisin; Andika Dewi Ramadhani; 102210101032; 2014; 68 halaman;
Fakultas Farmasi Universitas Jember.
Terapi kanker dengan agen kemoterapi seperti doksorubisin dapat
menimbulkan beberapa efek samping, antara lain adalah kardiotoksik. Salah satu efek
kardiotoksik yang terjadi adalah cardiomyophaty, yaitu penurunan fungsi miokardium
disebabkan oleh perubahan struktur histologis miokardium. Akar kuning
(Arcangelisia flava) merupakan salah satu tumbuhan yang diduga memiliki aktivitas
kardioprotektif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh ekstrak
kloroform daun A.flava (EKDAf) pada histopatologi jantung tikus jantan galur Wistar
yang diinduksi doksorubisin dengan parameter vakuolisasi dan nekrosis.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratoris, menggunakan
24 ekor tikus yang dikelompokkan menjadi 4 kelompok. Kelompok pertama hanya
diberi Tween 0,5% dalam CMC Na 1% sebagai kelompok kontrol, kelompok kedua
diberi doksorubisin dengan dosis 7,5 mg/kgBB sebanyak 2 kali sebagai kelompok
doksorubisin, kelompok ketiga diberi doksorubisin dan EKDAf dengan dosis 250
mg/kgBB, sedangkan kelompok keempat hanya diberi EKDAf saja. Semua hewan uji
diberi perlakuan selama 11 hari dimana pada hari kesatu dan keenam kelompok dua
dan tiga diinjeksi doksorubisin dengan dosis masing–masing 7,5 mg/kgBB secara
intraperitoneal. Pada hari ke-12, tikus dikorbankan, kemudian dibedah dan diambil
organ jantung untuk dibuat preparat histopatologi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa EKDAf berpotensi digunakan
sebagai agen pendamping kemoterapi (ko-kemoterapi) dengan cara menurunkan efek
samping kardiotoksisitas doksorubisin. Hal ini dilihat dari perbaikan profil
vii
histopatologi sel otot jantung tikus jantan galur Wistar yang telah diinduksi oleh
doksorubisin.
Berdasarkan hasil penapisan fitokimia, diketahui bahwa EKDAf mengandung
flavonoid, tanin, alkaloid, dan triterpenoid. Golongan senyawa flavonoid, tanin, dan
triterpenoid dapat memiliki efek kardioprotektif pada jantung tikus yang diinduksi
agen kemoterapi, sehingga efek kardioprotektif pada EKDAf diduga karena adanya
kandungan flavonoid, tanin, dan triterpenoid dalam ekstrak. Dosis kardioprotektif
yang memberikan perubahan signifikan adalah dosis EKDAf 500 mg/kg BB,
sehingga dimungkinkan bahwa semakin tinggi dosis ekstrak, maka semakin besar
kadar flavonoid, tanin, dan triterpenoid sehingga semakin tinggi efek kardioprotektif.
Kesimpulan yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah EKDAf berpotensi
untuk dikembangkan sebagai agen ko-kemoterapi doksorubisin, namun apakah
ekstrak ini mampu meningkatkan efektivitas kemoterapi, masih perlu dibuktikan
dengan penelitian lebih lanjut terkait keamanan, dan toksisitas EKDAf, serta
penelitian menggunakan parameter biokimia kerusakan sel otot jantung (CK-MB dan
troponin).
Collections
- UT-Faculty of Pharmacy [1483]