migrasi commuter, pendidikan, pendapatan, umur, status pernikahan, dan Logistic Regression Model
Abstract
Indonesia sebagai negara maritim memiliki pantai terpanjang nomor dua
di dunia. Sektor maritim yang seharusnya menjadi primadona dalam
menggerakkan perekonomian ternyata tidak mendapat perhatian dari pemangku
kebijakan. Semua itu menjadi sesuatu yang paradoks jika mengingat potensi yang
ada.
Penelitian dengan judul ”Analisis Kebijakan Pembangunan Wilayah
Pesisir Terhadap Keberdayaan Istri Nelayan Melalui Peran Koperasi”, bertujuan
Pendekatan kajian ini dilakukan melalui metode studi literatur yang
berhubungan serta survey lapangan baik melalui kuisioner maupun wawancara
kepada narasumber yang kompeten
Secara umum hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa efisiensi
menjadi aspek yang paling signifikan menerima dampak kebijakan pembangunan
wilayah berbasis pemberdayaan istri nelayan. Dari 4 level dalam studi AHP, level
1 menunjukkan skala prioritas secara berurutan diperoleh aspek efisiensi dengan
bobot nilai
Selanjutnya, dari hasil level 1 dan level 2 tersebut mendorong level 3
untuk memberikan alternatif perlunya kebijakan baru yang lebih baik dalam
penerapan konsep kebijakan pembangunan wilayah pesisir terhadap keberdayaan
istri nelayan melalui peran koperasi di Kecamatan Puger. Pada level akhir tawaran
konsep kebijakan pembangunan wilayah pesisir terhadap keberdayaan istri
nelayan melalui peran koperasi di Kecamatan Puger menjadi penting untuk
diterapkan dengan model perencanaan yang berkelanjutan.