MODEL TERAPI SEL MENGGUNAKAN MESENCHYMAL STEM CELLS (MSCS) PADA KELINCI MIOKARD INFARK MELALUI PENINGKATAN KEMAMPUAN DIFERENSIASI
Abstract
Penyebab utama gagal jantung adalah infark miokard akut. Pada infark, otot jantung mengalami iskhemia (hipoksia), peningkatan sekresi sitokin, dan terjadi inflamasi. Terapi sel menggunakan mesenchymal stem cells (MSCs) dari bone marrow untuk mengatasi infark miokard akut telah menunjukkan hasil yang sangat menjanjikan akan tetapi masih minimnya viabilitas dari terapi ini menjadi kendala. Hal ini disebabkan lingkungan mikro (kondisi hipoksia) menyebabkan peningkatan ROS sehingga MSCs menjadi apoptosis dan kemampuan diferensiasi menjadi MSCs turun. Dengan demikian meningkatkan ketahanan dari MSCs yang berimplantasi menjadi hal penting untuk peningkatan efikasi dari terapi stem cells. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan prekondisi hipoksia pada kultur MSCs agar dapat meningkatkan kemampuan regenerasinya sebelum dilakukan transplantasi tikus model infark. Metode yang digunakan tahun I adalah kultur MSCs dari sumsum tulang kelinci New zaeland. Kultur hipoksia dengan menggunakan Chamber hipoksia. Viabilitas MSCs, diukur dengan MTT assay, derajat apoptosis dengan imunohistokimia dan kadar caspase 9, dengan colorimetric. Analisis data dengan menggunakan manova. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prekondisi hipoksia pada kultur MSCs menyebabkan MSCs tampak lebih gemuk, viabilitas sel menjadi lebih tinggi, serta terjadi penurunan kadar apoptosis dan aktivitas caspase-9. Hasil penelitian ini dapat membuktikan bahwa MSCs kondisi hipoksia dapat dijadikan sebagai kandidat terapi yang lebih baik dibandingkan MSCs normoksia.
Collections
- LRR-Hibah Bersaing [348]