Show simple item record

dc.contributor.authorDevintaria Vilianti
dc.date.accessioned2013-07-12T01:31:29Z
dc.date.available2013-07-12T01:31:29Z
dc.date.issued2013-07-12
dc.identifier.nimNIM050210402289
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/608
dc.description.abstractBerdasarkan kurikulum KTSP kelas VII semester pertama, pada kompetensi dasar menulis buku harian atau pengalaman pribadi dengan memperhatikan cara pengungkapan dan bahasa yang ekspresif memiliki tujuan pembelajaran yang harus dicapai yaitu agar siswa mampu membuat suatu bentuk cerita berdasarkan pengalaman pribadi dengan mengolah kata yang tepat dan pengungkapan yang ekspresif, dan memperhatikan urutan dan kepaduan antar kalimat. Dari observasi di kelas VII A SMP Islam Sunan Bonang Arjasa diketahui bahwa hasil membuat paragraf naratif yang diperoleh siswa rendah. Indikator penyebab kerendahan perolehan nilai karena hasil karangan cerita siswa yang kurang berkoherensi, kurang lengkap dan terlalu monoton. Hal ini disebabkan oleh faktor kurangnya latihan. Oleh karena itu guru perlu memberikan sebuah alternatif yang bisa digunakan sebagai sarana untuk mengembangkan proses pelatihan paragraf naratif siswa dan mengembangkan kosakata melalui serangkaian latihan terbimbing dengan menggunakan teknik permainan kata anagram. Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Peneliti dalam hal ini sebagai inovator berkolaborasi dengan guru dalam membuat silabus, RPP, perencanaan pelaksanaan tindakan dan sistem penilaian. Sumber data dalam penelitian ini adalah karangan pengalaman pribadi siswa kelas VII dalam bentuk paragraf naratif sangat kurang. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan ketentuan ketuntasan belajar. Ketentuan ketuntasan belajar diberlakukan baik secara individual maupun klasikal. Berdasarkan hasil dari penelitian yang telah dilaksanakan pembelajaran paragraf naratif melalui latihan terbimbing menggunakan teknik permainan kata anagram melalui 3 tahap, dapat diketahui bahwa nilai yang diperoleh siswa semakin meningkat dalam setiap tahapnya. Pada tahap awal di prasiklus pemerolehan nilai rata-rata siswa yaitu 39,5, pada siklus I 59,1, siklus II 65,7, dan siklus III yang terakhir 67,1. Pada siklus II nilai siswa sudah mencapai ketuntasan nilai, yaitu 65,7 dari standar yang ditentukan dalam KKM yakni 65. Hanya saja, nilai rata-rata pada siklus II tersebut dirasa masih kurang dan perlu ditingkatkan lagi. Oleh karena itu, dilaksanakanlah siklus III dengan harapan nilai yang didapat siswa jauh lebih baik, dan hal ini terbukti dengan perolehan nilai rata-rata akhir 67,1. Saran bagi guru Bahasa Indonesia di SMP Islam Sunan Bonang Arjasa, hendaknya dalam kegiatan pembelajaran menulis paragraf naratif selanjutnya perlu ditekankan lagi pada penjelasan tentang paragraf naratif yang sistematis serta penggunaan diksi dan ejaan yang masih kurang dipahami siswa. Bagi Kepala Sekolah SMP Islam Sunan Bonang Arjasa, hendaknya memberi penghargaan kepada siswa yang berprestasi dalam menulis, sehingga dapat memacu semangat siswa lain untuk menulis. Serta bagi peneliti lain penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai masukan untuk mengadakan penelitian lebih lanjut.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries050210402289;
dc.subjectMenulis Paragraf Naratif, Kata Anagramen_US
dc.titleMENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF NARATIF SISWA KELAS VII SMP ISLAM SUNAN BONANG MELALUI LATIHAN TERBIMBING DENGAN PERMAINAN KATA ANAGRAMen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record