PERAN KEPEMIMPINAN MOHAMMAD NOER DALAM MENJABAT GUBERNUR JAWA TIMUR PADA TAHUN 1967-1976
Abstract
Mohammad Noer adalah satu-satunya Gubernur Jawa Timur yang berasal dari Madura. Sejarah mencatat peran dan kepemimpinan putra Madura ini, perlu dikaji lebih mendalam, karena peran dan sosok ketokohannya bisa menjadi orang nomor satu di Jawa Timur. Mohammad Noer menjabat sebagai gubernur selama dua periode mulai pada tahun 1967-1976. Metode penulisan yang dipakai oleh penulis milik Louis Gottschalk yaitu menggunakan kemampuan mengadaptasikan proses agar tercipta penulisan yang obyektif yaitu dengan tahapan heuristik, kritik sumber, interpretasi, historiografi.
Tulisan ini menggunakan teori fungsi kepemimpinan untuk menganalisis peran dari seorang tokoh yang akan diteliti. Kepemimpinan dan peran dalam pemerintahan selalu dikenang dalam hidup bermasyarakat Jawa Timur. Kepemimpinan adalah suatu hubungan antara seorang dengan kelompok yang terbentuk di sekitar kepentingan yang sama dan bersikap menurut cara yang telah ditentukan serta diarahkan oleh pemimpinan tersebut. menurut Jarmanto, Hal ini, sangat perlu untuk dijadikan analisis dalam skripsi yang penulis ambil yaitu peran kepemimpinan Mohammad Noer, karena sangat erat hubungannya antara masyarakat dan selama memimpin kebijakan yang dilakukan sangat dirasakan oleh masyarakat lapisan bawah. Menurut Menurut Siagan . untuk menyoroti seorang pemimpin dalam perannya perlu kita memakai teori yang berdasarkan lima fungsi kepemimpinan yaitu :1. Pimpinan selaku penentu arah yang akan ditempuh dalam usaha
pencapaian tujuan, 2. Wakil dan juru bicara organisasi dalam hubungan dengan pihak-pihak diluar organisasi, 3. Pimpinan selaku komunikator yang efektif, 4. Mediator yang handal, khususnya dalam hubungan internal atau ekternal pemerintahan, terutama dalam menangani situasi konflik, 5. Pimpinan selaku integrator yang efektif, rasional, obyektif
dan netral.
Collections
- SRA-Humanities [343]