• Login
    View Item 
    •   Home
    • LECTURER SCIENTIFIC PUBLICATION (Publikasi Ilmiah)
    • Abstract Journal
    • Pertanian
    • View Item
    •   Home
    • LECTURER SCIENTIFIC PUBLICATION (Publikasi Ilmiah)
    • Abstract Journal
    • Pertanian
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    Strategi Pencapaian Swasembada Kedelai dengan Pengembangan Sumber Protein Nabati Alternatif

    Thumbnail
    View/Open
    Pangan - Vol_19-Juni 10.pdf (10.58Mb)
    Date
    2010-06-02
    Author
    Subagio, Achmad
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Kebutuhan kedelai nasional yang terus meningkat seiring dengan pertumbuhan penduduk dan kesadaran masyarakat tentang manfaat kedelai bagi kesehatan menyebabkan swasembada kedelai menjadi sulit terjangkau. Pemerintah telah mengupayakan peningkatan produksi nasional dengan jalan ekstensifikasi berupa perluasan lahan, maupun intensifikasi sebagai usaha meningkatkan produktivitas lahan persatuan luas. Namun, usaha ini menghadapi kendala bahwa: kenyataannya kedelai adalah tanaman subtropis yang membutuhkan siang hari yang panjang, sehingga produktivitasnya menjadi rendah. Strategi tambahan yang cukup bijak untuk mencapai swasembada adalah mengurangi kebutuhan nasional akan kedelai dengan jalan memberikan alternatif komoditi lain. Konsumen mempunyai pilihan untuk tidak menggunakan kedelai, ketika mengolah sebuah produk, karena ada komoditi lain yang dapat menggantikannya dengan nilai kompetitif lebih baik atau setara jika dibandingkan kedelai. Dengan demikian, tarikan kebutuhan kedelai nasional menjadi lebih longgar, yang akhirnya berujung pada semakin sempitnya jarak antara kebutuhan dengan produksi kedelai nasional. Dalam pendekatan diversifikasi horisontal ini, harus dipilih potensi local yang murah, berkesinambungan dan cocok ditanam di lahan yang belum termanfaatkan, agar tidak hanya sekedar proses shifting terhadap komoditi lain yang lebih penting. Salah satu komoditi yang mempunyai karakteristik tersebut adalah koro-koroan. Kandungan protein dari koro-koroan ini cukup tinggi (18 – 25%), menjadikan komoditi ini dapat digunakan sebagai bahan pangan sumber protein alternatif pengganti kedelai. Untuk menjamin keberhasilan dari program diversifikasi kedelai ini, maka pengembangan koro-koroan harus dilakukan secara komprehensif, meliputi: (i) penguasaan teknologi produksi, pasca panen dan pengolahan; dan (ii) rekayasa sosial untuk mendorong masyarakat mau menggunakan dan mengkonsumsi koro-koroan dan produknya, sehingga petani akan terdorong monanam dan investor mau berinvestasi pada bisnis di komoditi ini.
    URI
    http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/60756
    Collections
    • Pertanian [15]

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
     

     

    Browse

    All of RepositoryCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository