Hubungan Peran Pengawas Minum Obat (PMO) dalam Program Directly Observed Treatment Shortcourse (DOTS) dengan Hasil Apusan BTA Pasien Tuberkulosis Paru di Puskesmas Tanggul Kabupaten Jember (The Correlation between The Role of Drug Taking Supervisor in Direct Observed Treatment Shortcourse (DOTS) Program with The Result of Acid-Fast Bacilli (AFB) Smear of Pulmonary Tuberculosis Patients in Community Health Center Tanggul, Jember)
View/ Open
Date
2013Author
Erlinda, Rindy
Wantiyah
Ikhtiarini Dewi, Erti
Metadata
Show full item recordAbstract
Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit infeksi yang terjadi di seluruh dunia. Kejadian TB semakin meningkat di
seluruh dunia setiap tahunnya. Dalam rangka menanggulangi masalah ini, WHO dan IUALTLD mengembangkan
program DOTS yag terdiri dari 5 komponen. Pengawas minum obat (PMO) dan pemeriksaan mikroskopis
merupakan dua dari program tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa hubungan peran PMO dengan
hasil apusan BTA pasien TB paru. Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik menggunakan desain
studi ekologi dengan pendekatan retrospektif. Teknik sampling menggunakan purposive sampling dengan sampel
penelitian terdiri dari 24 responden. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner dan dianalisis
menggunakan fisher’s exact dengan CI 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 13 orang (54,2%) yang
menilai peran PMO sesuai dan 17 orang (70,8%) telah mengalami perubahan BTA+ menjadi BTA(-) setelah 2
bulan pengobatan. Hasil analisis statistik didapatkan bahwa p value (0,023) < α (0,05) yang berarti ada hubungan
antara peran PMO dengan hasil apusan BTA pasien TB paru di Puskesmas Tanggul, Jember. Penelitian ini
diharapkan dapat menjadi acuan untuk membantu menanggulangi penyakit tuberkulosis di Indonesia, khususnya di
puskesmas Tanggul dengan memperhatikan peran serta PMO terhadap keberhasilan pengobatan TB dilihat dari
hasil pemeriksaan sputum BTA pasien
Collections
- SRA-Medical [429]