KAPASITAS PELAT BETON BERTULANG KOMBINASI BAJA DAN BAMBU MENGGUNAKAN TEORI GARIS LELEH
Abstract
Penelitian ini menggunakan teori garis leleh dalam perhitungan teoritis
untuk menemukan kapasitas maksimum pelat. Selain menggunakan perhitungan
teoritis, dilakukan juga pengujian terhadap pelat dengan ukuran 75 cm × 75 cm ×
5 cm. Pelat yang diuji memiliki perlakuan yang berbeda, yaitu pada jarak antar
tulangan. Jarak antar tulangan yang digunakan pada penelitian ini adalah 12 cm, 9
cm, 6 cm, dan 3 cm, dengan pola pemasangan tulangan secara bambu-bajabambu-
dan seterusnya. Pelat yang diuji adalah pelat berumur 28 hari yang
diberikan beban secara berkala hingga pelat mengalami runtuh maksimum.
Tumpuan yang digunakan adalah tumpuan sendi. Pengujian kuat tekan beton dan
kuat tarik tulangan, dalam hal ini baja dan bambu, juga dilakukan untuk
mendapatkan nilai kuat tekan beton dan nilai tegangan tarik baja dan bambu.
Dari hasil pengujian didapatkan bahwa kapasitas runtuh pada pelat beton
bertulang kombinasi baja dan bambu lebih besar dibandingkan dengan kapasitas
pelat beton bertulang baja. Bambu yang dikombinasikan dengan tulangan baja
mampu meningkatkan kapasitas pelat sebagai bagian dari struktur.
Collections
- UT-Faculty of Engineering [4163]