dc.description.abstract | LTE merupakan pengembangan dari teknologi sebelumnya yaitu UMTS (3G) dan
HSPA (3,5G) sedangkan LTE disebut sebagai generasi ke-4 (4G) yang diberikan pada
sebuah proyek dari Third Generation Partnership Project (3gpp) untuk memperbaiki
standar mobile phone generasi ke-3. Oleh karena itu dibutuhkan analisis perencanaan,
terutama dalam aspek kapasitas sel agar teknologi jaringan LTE bisa dinikmati. Dari
hasil penelitian yang dilakukan didapatkan kecamatan yang akan di bangun teknologi
LTE berada di 7 Kecamatan, yaitu Kecamatan Jenggawah, Rambipuji, Balung,
Pakusari, Kaliwates, Sumbersari, dan Patrang. Kepadatan trafik terbesar berada di
Kecamatan Kaliwates sebesar 110864,78 kbps/km2, dan yang terkecil berada di
Kecamatan Pakusari sebesar 35412 kbps/km2. Dari hasil analisis penggunaan
bandwidth dan modulasi yang akan digunakan adalah bandwidth sebesar 15 MHz dan
modulasi 16QAM. Radius sel yang mampu di cover oleh satu eNodeB paling besar
berada pada Kecamatan Pakusari seluas 0,92 km2, dan yang paling kecil berada pada
Kecamatan Kaliwates seluas 0,52 km2. Rancangan simulasi menggunakan software
Atoll untuk mensimulasikan hasil analisis dalam penentuan eNode B yang optimal.
Penggunaan eNodeB terbanyak berada di Kecamatan Sumbersari sebanyak 21 eNodeB
pada hasil analisis dan 22 eNodeB pada hasil simulasi, dan paling sedikit berada di
Kecamatan Pakusari sebanyak 7 eNodeB pada hasil analisis dan 8 EnodeB pada hasil
simulasi. Perbedaan ini dikarenakan pada simulasi juga diperhitungkan aspek noise,
power transmitter, dan model propagasi yang digunakan. | en_US |