dc.description.abstract | Hasil penelitian menunjukkan diksi yang terdapat dalam lirik lagu Ebiet ini
mempunyai makna konotatif. Contoh penggunaan diksi bermakna konotatif, misalnya
petualangan, selamat jalan, dan sejenisnya. Selain itu, kata yang digunakan dalam
lirik lagu Ebiet G. Ade ada yang berupa kata umum dan kata khusus. Penggunaan
kata umum yang terdapat pada lirik lagu Ebiet G. Ade, misalnya peristiwa, saksi, dan
sejenisnya. Penggunaan kata khusus pada lirik Ebiet G. Ade, misalnya tiang sampah,
merah tembaga, dan sejenisnya.
Sementara itu, stilistika genetis atau gaya bahasa yang digunakanyaitu gaya
bahasa persamaan atau simile. Gaya bahasa simile tampak pada lirik lagu yang
berjudul Kupu- Kupu kertas, Camelia I, dan Dosa Siapa. Gaya bahasa simile pada
lirik lagu Ebiet G. Ade ada empat macam, yaitu bagai, seperti, sama, dan segelap.
Disamping itu, dalam lirik lagu Ebiet G. Ade digunakan pula gaya bahasa
personifikasi, misalnya tampak pada lirik lagu yang berjudul Aku Ingin Pulang, Dosa
Siapa, Berita kepada Kawan, Cambuk Kecil, Camelia I, Camelia II, dan Camelia IV.
Personifikasi yang ada dalam lirik lagu Ebiet G. Ade ada sepuluh macam. Kesepuluh
macam tersebut adalah bayang–bayangmu mengejar, aku mencari jawaban di laut,
perasaan yang bersalah datang menghantuiku, dengarkanlah jeritan dari dalam jiwa,
ditelan bencana tanah ini, rumput yang bergoyang, lahar dan badai menyapubersih,
mengejar seribu bayangmu, mengarungi nasibmu mengikuti arus air berlari,
senandung ombak di lautan. Kemudian pada lirik lagu Ebiet G. Ade, gaya bahasa
metafora digunakan pada lirik lagu yang berjudul Kupu-Kupu Kertas dan Dosa Siapa.
Gaya bahasa metafora terdapat tiga macam yaitu bak, sesepi, dan sesejuk. Gaya
bahasa yang dominan dalam lirik lagu Ebiet G. Ade yaitu gaya bahasa personifikasi
karena menggambarkan benda mati seolah-olah menjadi hidup. | en_US |