PENGGUNAAN TINGKAT TUTUR BAHASA JAWA OLEH REMAJA DI DESA SUMBEREJO KECAMATAN AMBULU KABUPATEN JEMBER
Abstract
Dalam penelitian ini digunakan metode observasi partisipan dan metode interviu terpimpin untuk memperoleh data langsung dari informan berupa rekaman yang kemudian ditranskrip. Metode interviu menggunakan pedoman wawancara sebagai acuan mendapatkan data dari informan. Teknik kedua dalam penelitian ini adalah analisis data. Analisis data adalah upaya peneliti untuk mengidentifikasi dan menangani langsung objek penelitian yang terkandung di dalam data yang sudah siap dianalisis dengan perspektif emik. Jadi, data yang diperoleh dari penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang langsung diperoleh dari informan sedangkan data sekunder adalah data yang mendukung keberadaan data primer berupa data dokumentasi yang diperoleh dari perangkat Desa Sumberejo. Setelah data terkumpul selanjutnya diklasifikasikan dan dianalisis menggunakan teknik pendekatan kualitatif.
Berdasarkan pembahasan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan tingkat tutur bahasa Jawa di Desa Sumberejo telah mengalami penurunan. Pemilihan bahasa yang digunakan remaja mayoritas menggunkan bahasa Jawa ngoko. Hal ini terjadi karena beberapa faktor yang melatarbelakangi penggunaan bahasa Jawa ngoko dalam berkomunikasi sehingga terbentuk pola-pola komunikasi. Letak Desa Sumberejo yang jauh dari pusat bahasa Jawa yaitu Kota Solo dan Yogyakarta mengakibatkan masyarakat Desa Sumberejo hanya mengetahui tiga variasi tingkat tutur, yaitu: ngoko, madya, dan krama. Berdasarkan penelitian ini juga terdapat faktor-faktor yang melatarbelakangi penggunaan tingkat tutur bahasa Jawa di Desa Sumberejo, di antaranya: faktor pendidikan, faktor lingkungan, faktor keakraban, dan faktor pergaulan.