POLA INTERAKSI VERBAL DALAM KEGIATAN POSYANDU DI DESA CURAHMALANG KECAMATAN RAMBIPUJI KABUPATEN JEMBER
Abstract
data.
Pola interaksi verbal dalam kegiatan Posyandu dibagi menjadi dua yaitu pola interaksi verbal pada anak yang penakut dan pola interaksi verbal pada anak yang pemberani. Pola interaksi verbal yang dilakukan oleh bidan dan kader dengan ibu balita yang anaknya penakut ditandai dengan bujukan dari bidan atau ibu kepada balita. Bidan dan ibu balita membujuk balita bertujuan agar anak tersebut tidak takut atau menangis saat proses pemeriksaan.
Balita yang pemberani saat pemeriksaan tidak sebanyak balita yang penakut. Balita yang pemberani umumnya adalah balita yang usianya sudah di atas satu tahun, namun terkadang ada juga balita yang masih berumur di bawah satu tahun setelah disuntik oleh bidan tidak menangis. Pola interaksi verbal yang dilakukan oleh bidan atau kader dengan ibu balita yang anaknya pemberani berbeda dengan pola interaksi verbal dengan balita yang penakut. Pola interaksi pada balita pemberani ditandai dengan pujian yang dikatakan oleh bidan atau ibu balita kepada balita di akhir pemeriksaan.
Tahapan tuturan dalam kegiatan Posyandu terdiri atas tiga yaitu tahap awal, inti, dan penutup. Bagian awal merupakan bagian yang diawali dengan pemanggilan nama balita yang akan diperiksa oleh kader atau bidan. Bagian inti yaitu proses pemeriksaan balita yang dilakukan oleh bidan kepada balita untuk mengetahui kesehatan balita dan diakhiri dengan solusi. Bagian penutup yaitu bagian paling akhir, bagian ini ditandai dengan ucapan terimakasih dari ibu balita kepada bidan yang telah memeriksa keadaan anaknya.
Urutan-urutan proses Posyandu, pertama diawali dengan kader menimbang balita. Kedua pengukuran tinggi badan balita. Ketiga proses pemeriksaan pada balita yang dilakukan oleh bidan.