dc.description.abstract | enelitian ini bertujuan untuk menganalisis besarnya ketimpangan
pendapatan antar kecamatan di Kabupaten Jember tahun 2003-2008, memetakan
persebaran pertumbuhan ekonomi dan pendapatan antar kecamatan, serta menghitung
korelasi antara pertumbuhan ekonomi dengan ketimpangan pendapatan.
Analisis yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif, yakni penelitian yang
sifatnya memberikan gambaran secara umum bahasan yang diteliti dalam bentuk data
atau angka yang kemudian dianalisis, diklasifikasikan, dan diintepretasikan dalam
bentuk uraian.
Penelitian ini menggunakan empat alat analisis, antara lain: Tipologi
Daerah; Indeks Entropy Theil; Koefisien Gini; Korelasi Pearson. Hasil analisis
Tipologi Daerah antar kecamatan di Kabupaten Jember pada tahun 2003, dari 31
kecamatan hanya 4 kecamatan yang masuk kategori cepat maju dan cepat tumbuh,
sedangkan 15 kecamatan masuk kategori relatif tertinggal. Pada tahun 2008,
kecamatan yang relatif tertinggal jumlahnya turun menjadi 11.
Indeks Entropy Theil Kabupaten Jember tahun 2008 relatif rendah, sebesar
0,338. Namun, Indeks Entropy Theil antar kecamatan relatif tinggi. Indeks Entropy
Theil tertinggi disumbang oleh kecamatan yang berada di kota (Kaliwates, 0,929;
Sumbersari, 0,550; Patrang, 0,733). Koefisien Gini Kabupaten Jember relatif rendah
dan cenderung menurun, pada tahun 2003 sebesar 0,257 turun menjadi 0,183 pada
tahun 2008. Hal ini menandakan bahwa pendapatan di Kabupaten Jember telah
didistribusikan secara merata. Hasil perhitungan Korelasi Pearson yang hasilnya
negatif 0,763, menandakan bahwa antara ketimpangan pendapatan dengan
pertumbuhan memiliki hubungan terbalik. | en_US |