dc.description.abstract | Kelompok kontrol diberi minuman yang tidak mengandung kafein sedangkan kelompok perlakuan diberi minuman yang mengandung kafein. Kemudian setelah satu jam, semua sukarelawan diminta untuk melakukan prosedur Modified Bruce Treadmill Test hingga terjadi kelelahan, setelah itu diukur nilai VO2max. Selain itu, dilakukan pula pengukuran denyut nadi sesaat setelah berhenti melakukan treadmill, menit ke-5, menit ke-10, menit ke-15, menit ke-30, menit ke-60 untuk mengetahui masa pemulihan denyut nadi sukarelawan 4 hari berikutnya dilakukan washing out dimana kelompok kontrol dan perlakuan saling bertukar peran. Dalam desain ini tiap sukarelawan menjadi kontrol bagi dirinya sendiri. Dengan demikian satu orang sukarelawan melakukan dua kali percobaan dengan status yang berbeda, menjadi kontrol dan perlakuan. Data yang diperoleh berupa waktu kelelahan sukarelawan setelah melakukan prosedur Modified Bruce Treadmill Test dan denyut nadi kemudian dimasukkan kedalam rumus perhitungan VO2max dan dianalisis menggunakan uji statistik parametrik uji T (T-paired test) menggunakan perangkat lunak SPSS 21.0. Kesimpulan dari penelitian ini, adalah: (1) Terdapat perbedaan nilai VO2max yang signifikan selama aktivitas fisik yang intens diukur dari terjadinya waktu kelelahan setelah melakukan aktivitas fisik berupa treadmill dengan metode Bruce Willis Protocol antara sukarelawan yang mengkonsumsi minuman yang mengandung kafein dengan sukarelawan yang mengkonsumsi minuman yang tidak mengandung kafein. (2) Masa pemulihan denyut nadi latihan pada sukarelawan yang mengkonsumsi minuman yang mengandung kafein berlangsung lebih lambat dibandingkan dengan sukarelawan yang tidak mengkonsumsi minuman yang mengandung kafein. | en_US |