DETERMINAN PEMUNGUTAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERKOTAAN DAN PERDESAAN DI KELURAHAN WIROLEGI KECAMATAN SUMBERSARI KABUPATEN JEMBER
Abstract
Hasil penelitian menunjukkan bahwa determinan pemungutan PBB-P2 di
Kelurahan Wirolegi yaitu faktor sumber daya manusia dalam hal ini petugas
pemungut pajak. Sumber daya petugas pemungut pajak di Kelurahan Wirolegi
masih terbilang rendah, terlihat dari pendidikan dan keterampilan petugas
pemungut pajak yang masih belum maksimal. Hal ini menyebabkan pekerjaan
yang dilaksanakan petugas pemungut pajak kurang sesuai dengan peraturan
karena masih kurangnya pengetahuan dan keterampilan sehingga menyebabkan
kualitas mutu kinerja petugas pemungut pajak juga kurang maksimal.
Faktor selanjutnya adalah pengawasan, dalam hal ini pengawasan yang
dilakukan oleh Lurah Wirolegi mulai dari mengevaluasi sampai memperbaiki
kinerja bawahannya dalam melaksanakan pekerjaannya. Pengawasan yang
dilaksanakan oleh Lurah Wirolegi masih belum maksimal terhadap kinerja
bawahannya. Ini terlihat dari sikap Lurah Wirolegi yang belum bisa tegas dalam
memberikan peringatan/sanksi bagi petugas pemungut pajak yang belum bekerja
secara disiplin, kemudian masih kurang aktif dalam mengevaluasi hasil
penerimaan PBB-P2 di Kelurahan Wirolegi. Faktor berikutnya adalah penyuluhan
kepada masyarakat agar masyarakat dapat memperoleh informasi mengenai PBBP2
dan menumbuhkan kesadaran masyarakat yang tinggi dalam membayar pajak.
Penyuluhan kepada masyarakat masih belum maksimal dan rutin sehingga dengan
hal ini mempengaruhi pengetahuan dan kesadaran masyarakat.
Intensifikasi objek pajak juga menjadi determinan pemungutan PBB-P2 di
Kelurahan Wirolegi. Intensifikasi objek melalui penyempurnaan sistem
administrasi pembukuan pajak, misalnya memperbaharui data wajib pajak masih
kurang optimal. Faktor terakhir adalah insentif yang diberikan kepada petugas
pemungut pajak yang masih belum memotivasi untuk melaksanakan tugasnya
dengan maksimal karena dirasa belum sesuai dengan harapan, sehingga hal ini
menyebabkan petugas pemungut pajak masih belum termotivasi untuk
melaksanakan pekerjaannya dengan maksimal.