UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DAN ANTIBIOFILM MINYAK ATSIRI RIMPANG LEMPUYANG WANGI (Zingiber aromaticum Val) TERHADAP BAKTERI Staphylococcus epidermidis
Abstract
Hasil uji antibakteri pada analisis Kruskal Wallis menunjukkan perbedaan yang
bermakna (p < 0,05). Semakin tinggi konsentrasi minyak atsiri maka aktivitas
antibakterinya juga meningkat sehingga yang memiliki aktivitas paling tinggi adalah
minyak atsiri dengan konsentrasi 80% v/v dan diikuti dengan konsentrasi yang lain
yaitu 70, 60, dan 50% v/v. Mekanisme penghambatan minyak atsiri terhadap
pertumbuhan bakteri S. epidermidis belum diketahui secara pasti karena minyak atsiri
bukan merupakan senyawa tunggal melainkan merupakan campuran dari senyawa
golongan monoterpena dan seskuiterpena. Hasil uji antibofilm pada analisis Kruskal
Wallis menunjukkan perbedaan yang bermakna (p < 0,05) baik uji penghambatan
maupun uji degradasi. Uji antibiofilm selanjutnya dilakukan analisis probit untuk
melihat IC50 yaitu konsentrasi yang dibutuhkan untuk menghambat 50% populasi uji.
IC50 uji penghambatan sebesar 40,920% v/v sedangkan EC50 uji degradasi sebesar
48,064% v/v sehingga minyak atsiri lempuyang wangi lebih besar aktivitasnya untuk
menghambat biofilm dibandingkan untuk mendegradasi.
Collections
- UT-Faculty of Pharmacy [1469]