PERENCANAAN LABA DALAM KONDISI KETIDAKPASTIAN PADA KOPERASI KARYAWAN MUSTIKATAMA DI LUMAJANG
Abstract
Laba adalah tolak ukur kesuksesan perusahaan dalam mengelola usahanya.
Laba merupakan selisih dari keseluruhan usaha yang di dalamnya terdapat biaya
yang dikeluarkan untuk proses penjualan. Suatu perencanaan laba perlu dilakukan
dalam upaya mencapai tingkat penjualan yang diharapkan. Perencanaan laba
berkaitan erat dengan volume penjualan, nilai uang penjualan, biaya produksi dan
operasional perusahaan. Cost-volume-profit analysis (CVP analysis) dapat
digunakan sebagai alat perencanaan laba untuk mengetahui hubungan antara
biaya, volume penjualan dan laba untuk mencapai tingkat laba yang diinginkan.
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan besarnya laba yang direncanakan
dalam kondisi ketidakpastian. Objek penelitian ini adalah Koperasi Karyawan
Mustikatama di Lumajang.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif (deskriptif research) dengan
pendekatan kuantitatif. Jenis data yang digunakan adalah data primer yang
diperoleh langsung dari koperasi dan data sekunder yang diperoleh dari buku atau
literatur lainnya yang relevan sebagai peralatan penulisan penelitian. Metode
analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah peramalan, pohon keputusan
dan CVP analysis.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa besarnya laba yang direncanakan
tahun 2014 dalam kondisi ketidakpastian untuk unit toko adalah Rp 8,060,178,660
sampai Rp 9,408,601,092 dan unit simpan pinjam adalah Rp 9,611,709,905
sampai Rp 12,575,987,124. BEP dalam kondisi ketidakpastian untuk unit toko
sebesar Rp 3,892,121,375 sampai Rp 5,164,992,675 dan BEP unit simpan pinjam
sebesar Rp 5,342,736,027 sampai Rp 7,970,725,890. Margin of safety dalam
kondisi ketidakpastian unit toko adalah 51.7% dan unit simpan pinjam adalah
44.4%. Jika penjualan unit toko dan unit simpan pinjam lebih besar dari 51.7%
dan 44.4% (dari penjualan yang direncanakan) koperasi akan menderita kerugian.