PENERAPAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS, AUDITORI, VISUAL, DAN INTELEKTUAL) PADA POKOK BAHASAN SEGITIGA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII E SMP PLUS DARUSSHOLAH JEMBER TAHUN AJARAN 2010/2011
Abstract
Penelitian ini, menggunakan SMP Plus Darussholah sebagai sekolah tempat
penelitian. Dipilihnya sekolah ini karena terdapat suatu permasalahan dalam mutu
dan sistem pembelajarannya. Pada sekolah tersebut, terdapat permasalahan dalam
pembelajaran matematika khususnya materi segitiga. Permasalahan tersebut yaitu
kesulitan siswa dalam menentukan sifat-sifat segitiga istimewa, menyelesaikan soalsoal
aplikasi, menentukan besar sudut segitiga jika sudut-sudut yang diketahui
mengandung variabel, dan menentukan hubungan panjang sisi dengan besar sudut
pada segitiga. Selain itu, dalam pembelajaran guru menyajikan materi dengan metode
ceramah dan siswa hanya duduk, mendengarkan dan mencatat apa yang disampaikan
guru sehingga aktivitas siswa sangat kurang. Apabila metode ini diterapkan dalam
proses belajar matematika, hasilnya tidak akan maksimal, karena dalam matematika
tidak hanya diperlukan kemampuan menghafal dan memahami konsep saja melainkan
juga diperlukan kemampuan menganalisa dan menghitung.
Digunakan suatu pembelajaran yang menggabungkan gerak fisik dengan
aktivitas intelektual dan penggunaan semua indra. Pendekatan belajar seperti tersebut
dinamakan dengan pendekatan SAVI. Pendekatan SAVI memiliki empat unsur yaitu
Somatis, Auditori, Visual, dan Intelektual.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan, aktivitas siswa,
dan ketuntasan belajar siswa kelas VII E SMP Plus Darussholah Jember selama
pembelajaran matematika dengan menggunakan pendekatan SAVI. Penelitian ini
dilakukan di kelas VII E SMP Plus Darussholah Jember pada tanggal 12 April sampai
14 Mei 2011. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang menggunakan
dua siklus yaitu siklus I dan siklus II.
Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh data tentang aktivitas siswa yaitu
bertanya (A) dengan persentase pada tiap-tiap pertemuan yaitu sebesar 44,4%, 66,7%,
60,5% (pada siklus I), 67,8%, dan 70,1% (pada siklus II). Aktivitas mendengarkan
penjelasan guru, diperoleh persentase pada tiap-tiap pertemuan yaitu sebesar 90,1%,
61,7%, 91,3% (pada siklus I), 96,4%, dan 94,2% (pada siklus II). Untuk aktivitas
mencatat dengan variasi warna, tulisan, dan gambar, persentase yang diperoleh pada
tiap-tiap pertemuan yaitu 83,9%, 83,9%, 62,9% (pada siklus I), 64,3%, dan 65,5%
(pada siklus II). Pada aktivitas berdiskusi, persentase yang diperoleh yaitu 85,2%,
82,7%, 0% (pada siklus I), 85,7%, dan 0% (pada siklus II). Pada aktivitas
mengerjakan lembar tugas dan memecahkan masalah diperoleh persentase 0%, 100%,
82,7% (pada siklus I), 100%, dan 100% (pada siklus II). Jika kesemua aktivitas
tersebut dirata-rata, maka diperoleh persentase aktivitas siswa di siklus I sebesar
66,4% (dikategorikan cukup aktif), dan di siklus II, diperoleh persentase aktivitas
siswa sebesar 74,2% (dikategorikan aktif).
Untuk hasil belajar, diperoleh persentase sebesar 75,9% (dikategorikan tidak
tuntas) pada siklus I. Pada siklus II, diperoleh persentase hasil belajar sebesar 82,7%
(dikategorikan tuntas), meningkat 6,8% dari siklus I. Berdasarkan data-data tersebut,
diketahui bahwa terdapat peningkatan aktivitas siswa dan hasil belajar siswa selama
menggunakan pendekatan SAVI pada materi segitiga.