dc.description.abstract | Sering terjadinya kecelakaan pada bundaran kawasan Universitas Jember (simpang doubleway
dan triumviraat) perlu mendapatkan perhatian. Penelitian Isnanto (2007) dan Novel (2013)
menunjukan bahwa hasil DS tahun 2007 dan 2013 bundaran simpang doubleway telah
memenuhi tingkat keamanan (DS ≤ 0,75). Perlunya peninjauan dari standar keamanan desain
menjadi hal pembanding lain guna mengetahui tingkat keselamatan yang terjadi di kawasan
tersebut. Penelitian ini akan melakukan evaluasi terhadap bundaran simpang doubleway dan
triumviraat, selanjutnya akan dilakukan perencanaan dengan mengkondisikan aspek keselamatan
sesuai standar / pedoman yang berlaku Hasil evaluasi memperlihatkan untuk bundaran simpang
doubleway hanya 3 aspek terpenuhi, dan bundaran triumviraat 6 aspek terpenuhi. Pernyataan
tersebut dipertegas pula dengan kecenderungannya para pengendara yang menyimpang saat
melewati simpang bundaran tersebut dan kecepatan menikung pengendara yang terlalu cepat.
Hasil survei membuktikan bahwa pada kawasan bundaran simpang doubleway rata-rata
pegendara melakukan pergerakan penyimpangan pada jam puncak sebesar 26 % dan bukan jam
puncak sebesar 31 %, sedangkan kawasan bundaran triumviraat sebesar 9 % pada jam puncak
dan 12 % untuk bukan jam puncak. Pada kawasan bundaran simpang doubleway didapat
kecepatan rerata pengendara yang melintasi kawasan bundaran tersebut adalah sebesar 29.07
km/jam > 14.07 km/jam sedangkan kawasan bundaran triumviraat didapat kecepatan rerata
pengendara yang melintasi kawasan bundaran tersebut adalah sebesar 30.08 km/jam > 15.8
km/jam. Hal ini membuktikan bahwa kecepatan menikung rata-rata pada kawasan bundaran
tersebut tidak memenuhi apabila ditinjau dari hubungan kecepatan dengan radius alinyemen
horizontal. Maka dari itu demi memenuhi semua aspek keselamatan infrastruktur bundaran,
perencanaan dilakukan dan diperoleh bundaran doubleway D=38.5 m dan triumviraat D=44.7m.
Hasil kinerja untuk kedua bundaran pada tahun 2024 menunjukan telah memenuhi tingkat
keamanan (DS ≤ 0,75). Tinjauan keselamatan infrastruktur pada bundaran doubleway
menghasilkaan 2 aspek belum terpenuhi dan bundaran triumviraat semua aspek terpenuhi.
Khusus pada bundaran Doubleway terdapat dua aspek yang tidak dapat dipenuhi, yaitu jarak
kebebasan pandang dan alinyemen pendekat pada bundaran. Pertimbangan menghindarkan
pembebasan lahan pada sisi barat (lahan milik masyarakat), sehingga dua aspek teknis ini tidak
dapat dipenuhi. Secara umum hasil rancangan telah mengakomodasi standar teknis yang berlaku,
sehingga aspek teknis untuk mewujudkan infrastruktur jalan yang berkeselamatan dapat
terpenuhi. | en_US |