ANALISIS SIKAP TOKOH NOVEL LELAKI TERINDAH KARYA ANDREI AKSANA: KAJIAN PSIKOLOGI SOSIAL
Abstract
Seseorang berhak jatuh cinta pada siapa saja, ia juga berhak dicintai oleh
siapa saja. Mencintai dan dicintai bukanlah sesuatu yang salah. Baik itu pada lawan
jenis ataupun pada sesama jenisnya. Orientasi seks seseorang juga menjadi pilihan
setiap pribadi dewasa yang dapat bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri.
Seseorang memiliki kebebasan untuk menentukan sikapnya terhadap hubungan
percintaannya, baik berpasangan hetroseksual maupun homoseksual.
Kebebasan seseorang untuk mencintai sesama jenis akan berbeda jika sudah
keluar dari lingkup pribadi, karena seorang pribadi hidup dalam lingkungan
keluarga dan masyarakat. Orang lain juga berhak memberikan respon terhadap
sikap dan pilihannya tersebut. Hal ini yang disebut aturan dan nilai yang terdapat
dalam hidup bermasyarakat. Secara hakikat mencintai sesama lelaki adalah
kebebasan setiap individu, tetapi secara kaidah hidup bermasyarakat hal tersebut
dilarang dan ditabukan. Jadi, sikap hendaknya tidak hanya diambil berdasarkan rasa
senang dan tidak senang saja. Hal ini dikarenakan seseorang yang hidup dalam
masyarakat; harus mau mengikuti aturan, norma, ataupun nilai yang ada dalam
masyarakat tersebut. Jika seseorang menyimpang dari kaidah hidup tersebut, maka
ia harus siap menerima konsekuensi yang masyarakat bebankan kepada mereka.
Seseorang yang memilih menjalin hubungan sesama jenis atau homoseksual juga
harus siap menerima tentangan dari orang-orang di sekelilingnya.