ANALISIS PERDAGANGAN INDUSTRI MANUFAKTUR ANTARA INDONESIA DENGAN CINA PERIODE TAHUN 1990-2008
Abstract
Hampir banyak negara di dunia menjadikan kerjasama global melalui
perdagangan internasional sebagai salah satu strategi yang diyakini mampu
memberikan konstribusi pada kinerja perekonomian. Dalam teori perdagangan
internasional untuk memperoleh keuntungan, spesialisasi adalah alasan yang penting
untuk menggalakkan perdagangan internasional di antara berbagai negara. Tetapi
faktor yang lebih penting adalah kemampuan dari negara tersebut memproduksikan
barang-barang yang dapat bersaing di pasaran luar negeri.
Penelitian ini bertujuan untuk; a) mengetahui berapa besar Indeks Intra Industri
Trade (IIT) antara Indonesia dengan Cina periode tahun 1990-2008; b) mengetahui
besar perubahan persentase dekomposisi total pertumbuhan perdagangan antara
Indonesia dengan Cina periode tahun 1990-2008; c) menganalisis pengaruh PDB,
quality differences (QD), product differentiation (PD) dan L terhadap nilai ekspor
Indonesia ke Cina. Metode yang digunakan yaitu analisis deskriptif dan analisis
kuantitatif. Analisis Kuantitatif: pertama, Intra-Industry Trade (IIT), metode
perhitungan yang dibuat oleh Grubel dan Lloyd. Kedua, TOT di mana mengukur
persentase Dekomposisi Total Pertumbuhan Perdagangan SITC 3 digit dalam ISIC 2
Digit periode 1990-2008. Ketiga, Persamaan Regresi, untuk menganalisa pengaruh
variabel PDB, QD, PD dan L terhadap nilai ekspor produk manufaktur Indonesia ke
Cina periode tahun 1990-2008.
Kesimpulan penelitian ini yaitu; a) hasil perhitungan IIT, perdagangan Indonesia
dengan Cina cenderung pada pola perdagangan intra industry yang mencakup
produk-produk diferensiasi. Produk manufaktur Indonesia cukup bersaing dengan
produk manufaktur dari Cina, tetapi secara competitive advantage Cina masih unggul;
b) hasil perhitungan TOT, total perdagangan Indonesia dengan Cina awal peride 1990
sampai akhir periode 2005 perkembangannya fluktuatif. Pertumbuhan yang paling
menyolok (bernilai positif) adalah perdagangan intra industry; c) hasil estimasi
model; Pertama, variabel PDB berpengaruh signifikan terhadap nilai ekspor
Indonesia ke Cina. Kedua, variabel QD berpengaruh signifikan terhadap nilai ekspor
ke Cina. Ketiga, variabel PD berpengaruh terhadap nilai ekspor Indonesia ke Cina.
Dan Keempat, variabel L tidak berpengaruh terhadap nilai ekspor Indonesia ke Cina.