dc.description.abstract | Solusi persamaan Laplace menggunakan metode Crank-Nicholson ini diawali
dengan proses diskritisasi persamaan Laplace kedalam skema Crank-Nicholson.
Tahap selanjutnya yaitu membagi lebar grid domain x dan domain y. Pembagian lebar
grid domain x dan domain y ini tidak harus sama. Setelah tahap tersebut dilakukan,
selanjutnya adalah mensubtitusikan nilai awal dan syarat batas dari persamaan
Laplace tersebut. Diskritisasi model, nilai awal dan syarat batas ini akan
menghasilkan bentuk matriks dimana adalah matriks yang berisi
koefisien dan , matriks adalah matriks yang berisi nilai awal dan nilai batas
sedangkan matriks adalah matriks yang berisi titik-titik solusi dari persamaan
Laplace. Bentuk matriks tersebut dapat diselesaikan dengan metode invers. Jika
matriks tersebut telah dapat diselesaikan, maka tahap selanjutnya adalah simulasi
dengan mengubah nilai pembagi lebar grid x dan y. Adapun pembagi lebar grid yang
digunakan untuk simulai ini adalah 40,50 dan 60. Pada setiap simulasi yang
dilakukan akan dapat diketahui grafik solusi analitik, grafik solusi numerik dan
galatnya. Hasil dari tahap simulasi selanjutnya dianalisis untuk mengetahui pengaruh
lebar grid terhadap solusi persamaan Laplace.
Hasil simulasi terbaik diperoleh dari simulasi dengan pembagi lebar grid pada
domain x( ) dan pembagi lebar grid domain y( ) sama, yaitu sebesar 60. Hasil
simulasi tersebut adalah grafik yang smooth dan galat sebesar . Lebar grid
yang semakin kecil dan sama pada domain x dan domain y akan menyebabkan grafik
dari persamaan Laplace semakin smooth dan nilai galat yang semakin kecil. Hal ini
menunjukkan bahwa solusi numeriknya semakin mendekati solusi analitiknya. | en_US |