• Login
    View Item 
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Teacher Training and Education
    • View Item
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Teacher Training and Education
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    TINDAK TUTUR EKSPRESIF PENGUNGKAPAN KEKESALAN BERBAHASA INDONESIA DALAM ACARA “HITAM PUTIH” TRANS 7

    Thumbnail
    View/Open
    Intan Eka Yuliana - 100210402081_1.pdf (62.16Kb)
    Date
    2014-11-04
    Author
    Intan Eka Yuliana
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Tindak tutur ekspresif pengungkapan kekesalan berbahasa Indonesia dalam acara “Hitam Putih” Trans 7 telah menunjukkan hasil analisa yang sebelumnya telah melalui pengolahan data, berupa pilihan kata/diksi sebagai kata pengungkapan kekesalan, wujud tuturan sebagai cara mengungkapkan kekesalan, dan fungsi dari pengungkapan kekesalan, sehingga menghasilkan kesimpulan sebagai berikut. 1) Pemilihan kata/diksi yang digunakan dalam pengungkapan kekesalan berupa slang dan kata populer yang dituturkan secara vulgar, spontanitas, simbolik. Pada umumnya kata-kata tersebut dituturkan dengan melibatkan nada suara yang keras, jeda, menyelak, dan kritis terhadap sesuatu yang bertentangan dengan emotifnya. Tak jarang digunakan pula kata sapaan untuk memanggil orang yang lebih tua dengan sapaan yang biasa digunakan kepada teman sebaya, hal ini dikarenakan kodisi emosional yang tidak stabil dari penutur sehingga apa yang diucapkan tidak terkontrol dengan baik. 2) Wujud yang terdapat dalam pengungkapan kekesalan berupa tuturan-tuturan yang diucapkan berdasarkan cara penuturan dan tujuannya. Cara penuturan tersebut berhubungan dengan langsung atau tidak langsungnya sebuah tuturan serta literal (secara harfiah/sesuai dengan makna leksikalnya) atau tidak literal. Hal tersebut terlihat dari kata pengungkapan kekesalan yang apabila kondisi emosionalnya tidak terlalu tinggi maka masih ada tuturan yang bersifat langsung-literal (apa adanya), sedangkan jika kondisi emosional dari penutur sedang tinggi antara yang dirasakan dengan yang dipikirkan akan lebih dulu terucap tuturan yang ingin dituturkan sehingga dituturkan kata-kata yang singkat, vulgar, dan cepat mengakibatkan tuturan tersebut berwujud tidak langsung-literal. 3) Fungsi dalam tindak tutur pengungkapan kekesalan berkaitan dengan penggunaan bahasa yang bertujuan untuk mengklarifikasi serta mengkritisi tindakan atau tuturan dari mitra tutur. Ketidaksabaran dari penutur dan jawaban dari mitra tutur ynag dirasa tidak sesuai dengan yang diinginkan oleh penutur maka fungsi tindak tutur ekspresif menyatakan, menanyakan, memerintah, dan mengkritik, berkembang menjadi fungsi menyatakan yang klarifikatif, fungsi menanyakan yang klarifikatif, fungsi memerintah yang klarifikatif, dan fungsi ekspresif kritis, yang keseluruhan dari fungsi tersebut untuk mengungkapkan kekesalan dari penutur kepada mitra tuturnya.
    URI
    http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/59925
    Collections
    • UT-Faculty of Teacher Training and Education [15281]

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
     

     

    Browse

    All of RepositoryCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    Context

    Edit this item

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository