MODEL TUGAS ANALISIS WACANA KEJADIAN FISIKA DENGAN EKSPERIMEN DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA
Abstract
Jenis penelitian ini adalah
penelitian quasi eksperiment. Kemudian desain yang digunakan dalam penelitian ini
adalah Control group pre-test post-test. Dalam penelitian ini terdiri dari kelas
eksperimen dan kelas kontrol dengan 3 kali pembelajaran dan 3 kali analisis. Tempat
penelitian ditentukan menggunakan cara purposive sampling area. Sampel penelitian
ditentukan dengan cara cluster random sampling. Penelitian ini dilaksanakan di
SMA Negeri Rambipuji. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah
observasi, dokumentasi, wawancara, dan tes. Analisis data menggunakan presentase
aktivitas siswa dan uji Independent samples t tes dengan bantuan SPSS 16 untuk
menjawab rumusan masalah yang pertama, untuk rumusan masalah yang kedua
menggunakan uji Independent samples t tes dengan bantuan SPSS 16.
Hasil analisis aktivitas belajar siswa (kognitif proses dan psikomotor)
diperoleh pertemuan pertama, kedua, dan ketiga berturut-turut adalah 78.4%, 80.1%,
85.5% dan jika dirata-rata sebesar 81.3%. Jika disesuaikan dengan kriteria aktivitas
siswa, maka termasuk pada kriteria sangat aktif. Hasil analisis Independent-Sample Ttest
untuk menguji hipotesis 1 diperoleh hasil analisis Independent-Sample T-test
dengan Sig. (2-tailed) sebesar 0.014 (pertemuan 1), 0.012 (pertemuan 2) dan 0.008
(pertemuan 3). Penelitian ini menggunakan uji satu sisi (1-tailed) maka nilai Sig. (pvalue)
dibagi 2 sehingga p-value sebesar 0.007 (pertemuan 1), 0.006 (pertemuan 2),
dan 0.004 (pertemuan 3). Karena Sig. (1-tailed) = 0.007, 0.006, dan 0.004 lebih kecil
dari α = 0.05, maka Ha diterima. Dengan demikian model tugas analisis wacana
kejadian fisika dengan eksperimen berpengaruh signifikansi terhadap aktivitas belajar
siswa di SMA. Hasil analisis Independent-Sample T-test untuk menguji hipotesis 2
diperoleh hasil analisis Independent-Sample T-test dengan Sig. (2-tailed) sebesar
0.048 (pertemuan 1), 0.023 (pertemuan 2) dan 0.005 (pertemuan 3). Penelitian ini
menggunakan uji satu sisi (1-tailed) maka nilai Sig. (p-value) dibagi 2 sehingga pvalue
sebesar 0.024 (pertemuan 1), 0.0115 (pertemuan 2), dan 0.0025 (pertemuan 3).
Karena Sig. (1-tailed) = 0.024, 0.0115, dan 0.0025 lebih kecil dari α = 0.05, maka Ha
diterima. Dengan demikian model tugas analisis wacana kejadian fisika dengan
eksperimen berpengaruh signifikansi terhadap hasil belajar fisika siswa di SMA.
Berdasarkan analisis data yang diperoleh, maka kesimpulan dari penelitian
ini adalah: (1) model tugas analisis wacana kejadian fisika dengan eksperimen
berpengaruh signifikansi terhadap aktivitas belajar siswa di SMA, dan (2) model
tugas analisis wacana kejadian fisika dengan eksperimen berpengaruh signifikansi
terhadap hasil belajar fisika siswa di SMA.