dc.description.abstract | Pegas yang digunakan dalam penelitian ini adalah pegas tekan yang terbuat
dari bahan baja. Jumlah lilitan pegas yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari
3 macam yaitu 10, 15 dan 20. Diameter pegas terdiri dari 3 macam ukuran yaitu 10
mm, 15 mm, dan 20 mm. Penelitian menggunakan zat cair yaitu air untuk
memanaskan pegas. Suhu yang digunakan yaitu 250C, 500C, 700C, dan 900C.
Penelitian dilaksanakan dalam empat tahap percobaan. Pada percobaan pertama yaitu
menghitung konstanta pegas awal sebelum diberi beban dan sebelum mendapat
perlakuan panas. Dari percobaan ini diperoleh hasil bahwa nilai konstanta pegas
semakin kecil saat diameter dan jumlah lilitan pegas semakin besar. Percobaan kedua
yaitu saat pegas diberi beban sebelum mendapat perlakuan panas dan massa beban
yang digunakan yaitu 3 gram. Hasil percobaan didapatkan nilai k0 semakin kecil saat
nilai diameter dan jumlah lilitan pegas semakin besar.
Percobaan ketiga dilakukan pada saat pegas mendapat perlakuan panas, yaitu
dengan memanaskan pegas didalam air menggunakan gelas elmeyer dengan variasi
suhu. Karena penelitian ini dilakukan dalam air maka massa beban dipengaruhi oleh
gaya angkat ke atas (FA) sehingga akan mempengaruhi terhadap nilai gaya (F). Hasil
percobaan menunjukkan nilai konstanta pegas tidak mengalami perubahan pada saat
suhu 27℃, 50℃ dan 70℃. Pada suhu 90℃ terjadi perubahan nilai konstanta pegas
kE. Adanya pengaruh suhu dan diameter pegas yang semakin besar, maka konstanta
pegas semakin kecil. Namun, konstanta mengalami perubahan disaat suhu mencapai
titik didih. Kenaikan temperatur menyebabkan terjadinya pemuaian sehingga ikatan
antar atom-atom partikel penyusun pegas meregang dan terjadi pertambahan panjang,
akibatnya selisih pertambahan panjang (y) semakin besar sehingga konstanta yang
dihasilkan semakin kecil, sehingga semakin tinggi suhu dengan diameter pegas dan
jumlah lilitan yang semakin besar, maka semakin kecil nilai konstanta pegas.
Percobaan keempat dilakukan setelah pegas dipanaskan. nilai konstanta kE
pada saat pegas setelah mendapat perlakuan panas hasilnya sama dengan nilai
konstanta kE sebelum pegas mendapat perlakuan panas. Hal ini disebabkan karena
untuk menghitung konstanta pegas setelah dipanaskan, pegas harus diangkat atau
dikeluarkan terlebih dahulu dari dalam air. Dalam proses pengeluaran ini, pegas
mendapat pengaruh suhu dari lingkungan sehingga suhu pada pegas menurun dan
didapatkan nilai konstanta yang sama.
Dari hasil penelitian pertama sampai keempat dapat disimpulkan bahwa
dengan jumlah liitan dan diameter suatu pegas mempengaruhi nilai konstanta pegas.
Semakin besar jumlah lilitan dan diameter pegas, semakin kecil nilai konstantanya,
begitu juga sebaliknya. Selain itu, suhu juga mempengaruhi nilai konstanta pegas.
Semakin tinggi suhu, maka nilai konstanta pegas semakin kecil. Kenaikan suhu
menyebabkan terjadinya pemuaian sehingga ikatan antar atom-atom partikel
penyusun pegas meregang dan terjadi pertambahan panjang, akibatnya pertambahan
panjang pegas semakin besar sehingga konstanta pegas yang diperoleh semakin kecil. | en_US |