IMPLEMENTASI NILAI KARAKTER TOKOH WERKUDARA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH
Abstract
Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa
Werkudara merupakan anak kedua dari pasangan Pandu dan Dewi Kunti. Pada waktu
lahir Werkudara berbentuk bungkus dan hanya dapat dipecahkan oleh gajah sena.
Werkudara memiliki tiga istri yaitu Dewi Nogogini, Dewi Arimbi, dan Dewi
Urangayu. Werkudara juga memiliki karakter Jujur, Adil, Cinta Damai, Peduli Sosial,
dan Tanggung Jawab. Sesuai dengan kurikulum 2013, guru diharapkan dapat
memasukkan nilai-nilai karakter kepada setiap pembelajaran khususnya pembelajaran
sejarah sehingga pembelajaran sejarah dapat menyenangkan dan tidak
membosannkan lagi.
Kesimpulan hasil penelitian ini adalah karakter tokoh dalam pewayangan
memiliki unsur filsafat dan pendidikan. Werkudara merupakan anak kedua dari lima
bersaudara dari Pandu dan Kunti. Lima bersaudara tersebut sering disebut sebagai
Pandawa Lima yang terdiri dari Yudistira, Bima, Arjuna, Nakula dan, Sadewa.
Werkudara memiliki karakter Jujur, Adil, Cinta Damai, Peduli Sosial, dan Tanggung
Jawab. Perilaku dan sikap Werkudara banyak mengandung nilai-nilai pendidikan
sehingga dapat digunakan sebagai pembentukan karakter pada peserta didik. Karakter
pada diri Werkudara juga dapat di implementasikan kedalam pembelajaran disekolah
khusunya pada pembelajaran sejarah. Berdasarkan hasil penelitian ini maka saran
yang hendak penulis kemukakan adalah (1) Bagi mahasiswa calon guru sejarah,
selain berusaha lebih mandalami dan menguasai materi sejarah akan lebih baik jika
dapat menggali nilai-nilai yang ada pada kebudayaan khususnya wayang. (2) Bagi
almamater, ada baiknya jika menambah dan meningkatkan perbendaharaan literatur
sejarah dan kebudayaan di perpustakaan, khususnya buku tentang pewayangan agar
dapat membantu mahasiswa dan sejarawan meningkatkan penelitian dan
profesionalismenya.