PROTRET DEMOKRASI ARUS BAWAH: STUDI KASUS PEMILIHAN KEPALA DESA DI DESA KARANGSOKON KECAMATAN GULUKGULUK KABUPATEN SUMENEP TAHUN 2012
Abstract
Pilkades di Desa Karangsokon membawa dampak negatif terhadap pendidikan demokrasi bagi warga Desa Karangsokon, hal tersebut dapat dilihat dari dampak yang ditimbulkan pasca pelaksanaan pilkades. Dampak pelaksanaan pilkades di Desa Karangsokon tersebar pada seluruh dusun yaitu Parseh, Nyukalong, Pe’rekih dan Karangsokon Timur. Salah satu dampak tersebut adalah adanya pembongkaran jalan, penutupan jalan, pemutasian siswa-siswa dari madrasah Al-Ghafur dan pencabutan pipa air milik pendukung Hj. Khotijah.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah Panitia pelaksana yang dibentuk oleh BPD adalah orang-orang yang memang sejak awal sudah dipersiapkan untuk mendukung pencalonan Hj. Khotijah sebagai Kades. Indikasi tersebut dapat dilihat sejak pelaksanaan rapat koordinasi yang dilakukan H. Muhammad Hasan dengan seluruh aparatur Desa termasuk BPD . Persiapan yang dilakukan oleh masing-masing kandidat calon Kepala Desa yang dalam hal ini Hj. Khotijah dan Ahmad Agus membutuhkan tenaga dan biaya yang cukup banyak, karena dalam pelaksanaan persiapan tersebut mengikutkan banyak pihak, termasuk para bejingan, tokoh masyarakat, tim pemenangan, para petaruh dan warga Desa setempat. Hj. Khotijah dalam persiapannya lebih relatif mudah, karena mempunyai dukungan dana yang cukup besar, sehingga mampu melakukan proses money politic dengan uang yang lebih besar dari pihak Ahmad Agus, selain itu pihak Hj. Khotijah menggunakan jasa para bejingan dalam proses persiapan untuk mendapatkan dukungan suara dari masyarakat Desa Karangsokon.
Kemenangan Hj. Khotijah dalam pilkades di Desa Karangsokon tahun 2012 disebabkan kuatnya pendaan yang di miliki oleh keluarga besar H. Muhammad Hasan, pendanaan tersebut juga ditopang oleh H. Kamil selaku saudagar tembakau di Desa Karangsokon. Faktor lain kemenangan Hj. Khotijah adalah berkat bantuan dari para bejingan , para bejingan melakukan proses intimidasi dan penjagaan dengan ketat pada wilayah-wilayah yang menjadi basis pemilih Hj. Khotijah.
Saran dari hasil penelitian ini adalah bagi para pembaca, baik penduduk Desa Karangsokon masyarakat umum yang tinggal didaerah lainnya dapat menambah wawasan mengenai potret demokrasi arus bawah: studi kasus pemilihan kepala Desa di Desa Karangsokon kecamatan Guluk-Guluk kabupaten Sumenep.