dc.description.abstract | Penelitian ini dilaksanakan di SDN Tegalgede 01, Kec. Sumbersari, Kab. Jember. Berdasarkan hasil observasi pada kedua kelas IV, dipilih subjek penelitian siswa kelas IV-A yang berjumlah 32 siswa untuk tahun ajaran 2013/2014 karena terdapat masalah pada kemampuan berpikir kritis dan hasil belajarnya. Jenis penelitiannya adalah penelitian tindakan kelas (PTK) dengan menggunakan model skema Hopkins dengan setiap siklus terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Pelaksanaan penelitian terselenggara sebanyak 2 siklus. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi, tes dan dokumentasi.
Kemampuan berpikir kritis siswa pada pra siklus, siklus I dan siklus II menunjukkan adanya peningkatan. Hasil observasi kemampuan berpikir kritis siswa secara klasikal pada pra siklus sebesar 49,48%, maka termasuk kategori sangat rendah. Pada pembelajaran siklus I kemampuan berpikir kritis siswa mengalami peningkatan sebesar 8,47%, dengan persentase 54,95% termasuk kategori rendah. Kemudian meningkat sebesar 19,01% menjadi 73,96% pada siklus II dengan kriteria sedang. Hasil tes akhir pembelajaran IPA dengan metode inkuiri pada siklus I dan siklus II menunjukkan bahwa presentase peningkatan skor hasil belajar siswa secara klasikal mengalami peningkatan yakni pada siklus I sebesar 71,88 % atau 23 siswa memperoleh peningkatan skor hasil belajar. Sementara, presentase peningkatan skor hasil belajar siswa pada siklus II mengalami peningkatan, yakni sebesar 9,37% sehingga menjadi 81,25 % atau 26 siswa memperoleh peningkatan skor hasil belajar.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah pembelajaran IPA melalui metode inkuiri dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar siswa kelas IV-A SDN Tegalgede 1 Jember melalui penerapan metode inkuiri pada mata pelajaran IPA pokok bahasan energi dan perubahannya tahun pelajaran 2013/2014. Adapun saran yang dapat diberikan peneliti adalah pembelajaran IPA dengan menggunakan metode inkuiri dapat dijadikan sebagai alternatif maupun variasi pembelajaran untuk diterapkan dalam pembelajaran di kelas agar siswa lebih mudah dalam memahami konsep materi yang diajarkan dan tidak merasa bosan dalam mengikuti proses pembelajaran. | en_US |