SOSIALISASI DALAM MENINGKATKAN KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DESA KALIGEDANG MENGHADAPI ERUPSI GUNUNG API IJEN
Abstract
Dari hasil sosialisasi dapat dikatakan bahwa penduduk yang terpapar
erupsi/letusan Gunung Api Ijen telah mengalami proses pembelajaran secara simultan
seperti yang dijelaskan dalam teori Konstruksi Sosial Peter L. Berger dan Thomas
Luckmann dengan tiga proses dialektika yaitu Eksternalisasi, Obyektivasi,
Internalisasi. Masyarakat desa Kaligedang sudah menyadari dan memahami bahwa
mereka hidup di kawasan rawan bencana yang sewaktu-waktu bahaya (hazard)
ancaman bencana yang mengancam akan mengganggu kehidupan dan penghidupan
mereka. Selain itu mereka juga menyadari dan memahami bahwa ketika bahaya
bencana yang mengancam tersebut terjadi apa yang harus mereka perbuat/dilakukan.
Sosialisasi pengurangan risiko bencana yang dilakukan oleh pemerintah dan
relawan tersebut bentuk kegiatannya berbeda. Hal ini dilihat dari bentuk, media,
jadwal, peserta, teknik fasilitasi sosialisasi yang dilakukan. Sosialisasi yang dilakukan
oleh pemerintah bentuk kegiatannya formal, sedangkan sosialisasi yang dilakukan
oleh relawan bentuk kegiatanya tidak formal. Perbedaan bentuk kegiatan sosialisasi
tersebut relatif berpengaruh terhadap proses pembelajaran penduduk terpapar tentang
bencana. Sehingga dari perbedaan bentuk sosialisasi yang berdasarkan temuan di
lapangan dapat dikatakan bahwa bentuk kegiatan sosialisasi tidak formal yang
dilakukan oleh relawan relatif efektif daripada yang dilakukan oleh pemerintah dalam
rangka mengkonstruksi pemahaman penduduk terpapar terhadap upaya pengurangan
risiko bencana.