BENTUK-BENTUK PROTES KARYAWAN TERHADAP MANAJEMEN PABRIK KERTAS LECES
Abstract
Konflik industri yang sering terjadi adalah konflik antara buruh dengan
manajemen. Akar konflik antara buruh dengan manajemen terletak pada aspek
pengupahan. Dalam proses pelaksanaannya, sering menimbulkan konflik antara
kedua belah pihak tersebut, bahkan sampai terjadi bentuk-bentuk protes buruh atau
karyawan terhadap manajemen. Yang terjadi di Pabrik Kertas Leces, karyawan
melakukan bentuk-bentuk protes karena upah mereka yang belum terbayarkan selama
9 bulan lebih atau hanya dibayar sebesar 25% atau 50% saja secara tidak tepat waktu
dan tidak terdapat kepastian kapan upah mereka segera terbayar secara sepenuhnya
dan tepat waktu oleh manajemen. Menurut pihak manajemen, saat ini kemampuan
Pabrik Kertas Leces dalam membayar gaji karyawan hanya sebesar itu, hal ini
disebabkan oleh belum maksimalnya produksi Pabrik Kertas Leces, ditambah lagi
dengan hutang-hutang Pabrik Kertas Leces sebelumnya dan juga kerugian selama
beberapa tahun. Sedangkan menurut karyawan, gaji mereka untuk segera dibayar oleh
manajemen karena kondisi perekonomian karyawan yang terpuruk. Karena
penyebab-penyebab itulah sampai terjadi protes-protes, seperti protes langsung
melalui delegasi, penurunan semangat kerja, demo, dan mogok kerja. Bentuk-bentuk
protes yang dilakukan karyawan dengan maksud menyindir manajemen dan meminta
manajemen mendengarkan keluhan mereka. Selain melakukan protes-protes tersebut,
karyawan dan manajemen melakukan mediasi dan konsilisasi/perundinganperundingan
untuk mencari solusi bersama atas permasalahan yang terjadi.