ANALISIS KEBERADAAN ALUMUNIUM TERHADAP UNSUR HARA MAKRO KALSIUM DAN KALIUM DALAM TANAH DI SEKITAR WILAYAH PLTU PAITON
Abstract
Hujan asam merupakan suatu akibat meningkatnya senyawa-senyawa di
atmosfer, misalnya H
2
SO
4
yang berasal dari senyawa SO
yang bereaksi dengan air di
atmosfer teroksidasi membentuk asam kuat H
viii
2
SO
4
2
, kemudian jatuh ke bumi sebagai
hujan asam. Penguruh hujan asam menyebabkan tingkat kesuburan tanah menurun
yang ditandai oleh menurunnya pH tanah, menurunnya kadar alumunium dan unsur
hara makro yaitu kalsium serta kalium.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan pH tanah, kadar
Alumunium (Al), Kalsium (Ca) dan Kalium (K), mempelajari hubungan antara pH
tanah dengan kadar Alumunium, serta mempelajari hubungan antara Alumunium
(Al) dengan unsur hara makro Kalsium (Ca) dan Kalium (K) dalam tanah di sekitar
PLTU Paiton.
Penelitian ini dilakukan beberapa tahap, yaitu pengukuran pH tanah,
pengukuran kadar alumunium serta pengukuran kadar kalsium dan kalium dalam
tanah. Pengukuran pH tanah dilakukan 2 cara yaitu dengan menggunakan
pengekstrak H
O dan pengekstrak KCl, sedangkan untuk pengukuran kadar
alumunium, kalsium, dan kalium dalam tanah dilakukan preparasi sampel yaitu
dengan cara destruksi. Analisa kadar alumunium dalam tanah dilakukan dengan
2
menggunakan Spektroskopi Serapan Atom (SSA) sedangkan analisa kadar kalsium
dan kalium dalam tanah menggunakan Flame Fotometer yang sebelumnya dilakukan
pengukuran larutan standar masing-masing unsur untuk mendapatkan kurva
kalibrasi.
Hasil penelitian diperoleh pH tanah di sekitar wilayah PLTU Paiton berkisar
antara 6,7-6,2 yang termasuk dalam katagori sifat agak asam, sedangkan kadar
alumunium dalam tanah daerah sekitar PLTU paiton yaitu relatif stabil berkisar
0.091-0.182 ppm, sedangkan kadar kalsium 0.04-0.02 ppm dan kadar kalium 0.020.01
ppm. pH tanah dari hasil penelitian menunjukkan nilai yang menurun sedangkan
kadar alumunium dalam tanah relatif stabil, tetapi menurut teori seharusnya jika pada
pH rendah maka kadar alumuniumnya rendah. Hasil penelitian juga menghasilkan
kadar alumunium relatif stabil sedangkan kadar kalsium dan kalium menurun, tetapi
jika menurut teori hubungan kadar alumunium dengan kadar kalsium dan kalium
adalah jika kadar alumuniumnya kecil maka kadar kalsium dan kaliumnya juga kecil.
Ketidaksesuaian hasil penelitian antara pH tanah dengan kadar alumunium serta
antara kadar alumunium dengan kadar kalsium dan kalium mungkin disebabkan
kondisi pada masing-masing tempat pengambilan sampel yang berbeda-beda
dipengaruhi oleh perbedaan struktur tanah,arah angin, dan aliran air.
Berdasarkan pengamatan dari hasil yang diperoleh, pengukuran kadar
alumunium disarankan mengganti bahan bakar asetilen/udara dengan asetilen/N
O.
Pengukuran kadar kalsium dan kalium disarankan menggunakan metode AAS untuk
mendapatkan hasil yang optimal. Penelitian selanjutnya perlu dilakukan pengukuran
di tempat lain yang berpotensi hujan asam (dataran tinggi).