dc.description.abstract | Penelitian ini menggunakan polimer hidrofilik hidroksipropil metilselulosa dan natrium bikarbonat sebagai polimernya dan akan dilakukan optimasi pada bahan tersebut. Hidroksipropil metilselulosa (HPMC) dipilih karena ekonomis, merupakan matriks dengan pH-independent dan mampu mengurangi toksisitas bila terjadi dose dumping. HPMC dapat membentuk lapisan gel yang mampu mengontrol pelepasan zat aktif melalui mekanisme difusi dan memiliki ketahanan dalam penghambatan erosi berlebihan dari tablet.
Natrium bikarbonat dipilih karena merupakan sistem penghasil gas yang baik. Natrium bikarbonat atau kombinasi natrium bikarbonat dengan asam sitrat atau asam tartrat yang digunakan sebagai gas penghasil karbon dioksida (CO2).
Dalam penelitian ini digunakan metode desain faktorial. Keuntungan dari metode desain faktorial adalah mampu mengetahui faktor yang dominan serta interaksinya yang dominan antar faktor. Kriteria respon yang diharapkan adalah floating lag time 10-600 detik, floating duration time 12 jam dan t80 antara 7-10 jam.
Hasil pengujian kemampuan mengapung memberikan data floating lag time formula 1, 2, 3, dan 4 masing-masing sebesar 22,77; 11,84; 10,66; 9,42 detik dan floating duration time semua formula >12 jam. T80 formula 1,2,3, dan 4 masing-masing 0, 1130, 0, 905 menit. Semua formula yang diuji menunjukkan kinetika pelepasan model higuchi dengan mekanisme dominan difusi obat melewati matriks.
Respon yang digunakan untuk menentukan formula optimum diberikan kriteria floating lag time 10-600, floating duration time >12 jam, dan t80. Berdasarkan hasil optimasi menggunakan software Design Expert 9.0.3 diperoleh 100 titik yang memenuhi respon dengan rentang penggunaan polimer HPMC pada 94,732 – 103,25 mg dan natrium bikarbonat 21,62 – 68,57 mg. | en_US |