STUDI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA KASUS BEDAH APENDIKS DI INSTALASI RAWAT INAP RSD DR. SOEBANDI JEMBER TAHUN 2013
Abstract
Berdasakan hasil penelitian didapatkan distribusi dan gambaran pada pasien apendisitis di rawat inap RSD dr. Soebandi Jember yaitu Jenis antibiotik yang digunakan adalah seftriakson i.v 52,87%, sefotaksim i.v 9,20%, sefoperazon i.v 2,30%, sefuroksim i.v 0,57%, sefpirome sulfat i.v 0,57%, metronidazol i.v/p.o 22,41/1,15%, fosmisin i.v 1,15%, gentamisin i.v 0,57%, siprofloksasin i.v 0,57%, sefiksim p.o 6,90%, sefadroksil p.o 1,15%, sefaleksin p.o 0,57%. Total rute penggunaan secara intra vena sebesar 90,23% dan secara per oral sebesar 9,77%. Jenis antibiotik profilaksis yang digunakan dalam bedah apendiks adalah seftriakson 65,28%, sefotaksim 30,56%, fosmisin 1,39%, sefoperazon 1,39%, metronidazol + seftriakson 1,39%. Pola penggunaan antibiotik terapi dan profilaksis berdasarkan usia yang paling banyak digunakan, anak-anak (seftriakson 45,50% dan 67%), dewasa (seftriakson 54,50% dan 65,08%), lanjut usia (seftriakson 60% dan 67%). Tingkat kesesuaian pola penggunaan antibiotik terapi dan profilaksis dengan standar adalah 75% dan ketidaksesuaian sebesar 25%. Persentase ketepatan parameter penggunaan antibiotika yang rasional antara lain: tepat indikasi sebesar 100%, tepat obat sebesar 100%, tepat dosis sebesar 75% dan tidak tepat dosis sebesar 25%, tepat penderita sebesar 99% dan tidak tepat penderita sebesar 1%, waspada efek samping obat sebesar 100%, waspada interaksi obat sebesar 99% dan tidak waspada interaksi obat sebesar 1%.
Collections
- UT-Faculty of Pharmacy [1469]