dc.description.abstract | Hasil analisis dengan menggunakan uji regresi logistik menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara kebiasaan merokok dengan kejadian hipertensi karena nilai signifikansi (0,000) < α =0,05, maka H0 ditolak dan Ha diterima. Artinya ada hubungan antara kebiasaan merokok dengan kejadian hipertensi. Hal ini menunjukkan bahwa kebiasaan merokok kemungkinan merupakan faktor risiko
terjadinya hipertensi. Sedangkan nilai Odds Ratio (OR) sebesar 6,429 bermakna bahwa seseorang yang mempunyai kebiasaan merokok cenderung berisiko mengalami hipertensi 6,429 kali lipat dibanding seseorang yang tidak mempunyai kebiasaan merokok. Selain itu banyaknya rokok yang dihisap perhari juga memiliki pengaruh terhadap kejadian hipertensi dimana seseorang yang mempunyai kebiasaan merokok dengan jumlah >20 batang perhari cenderung berisiko mengalami hipertensi 2,490 kali lipat dibanding seseorang yang mempunyai kebiasaan merokok <10 batang perhari. Begitu pula dengan jenis rokok yang dihisap, seseorang yang mempunyai kebiasaan merokok jenis non filter cenderung berisiko mengalami hipertensi 3,518 kali lipat dibanding seseorang yang mempunyai kebiasaan menghisap jenis rokok filter. Sedangkan lama seseorang merokok juga berpengaruh terhadap kejadian hipertensi, seseorang yang mempunyai kebiasaan merokok lebih dari 10 tahun cenderung berisiko terkena hipertensi 2,902 kali lipat dibanding seseorang yang mempunyai kebiasaan merokok kurang dari 10 tahun.
Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan ada hubungan antara kebiasaan merokok dengan kejadian hipertensi dan merokok merupakan faktor risiko terjadinya hipertensi. | en_US |