• Login
    View Item 
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Economic and Business
    • View Item
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Economic and Business
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    TINJAUAN YURIDIS PENETAPAN BATAS MINIMAL USIA KAWIN DALAM PERSPEKTIF PERLINDUNGAN ANAK

    Thumbnail
    View/Open
    Deaniz Twolahifebri - 100710101020_1.pdf (372.9Kb)
    Date
    2014-10-23
    Author
    DEANIZ TWOLAHIFEBRI
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Tujuan dari penulisan skripsi ini untuk mengetahui dan memahami tentang penetapan batas usia kawin yang ditinjau dari Kompilasi Hukum Islam, Undang-undang Perkawinan dan Undang-undang Perlindungan Anak, yang mana bahwa usia perkawinan 16 tahun untuk wanita sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan zaman saat ini dan banyak pelanggaran hak-hak anak jika batas usia tersebut tetap diterapkan. Penelitian hukum ini termasuk penelitian yuridis normatif. Artinya, penelitian yang memandang hukum sebagai norma, baik berupa asas moral atau keadilan, norma-norma yang terdapat dalam hukum positif, atau norma-norma yang dibuat keputusan hakim. Penelitian ini, khususnya, terkait dengan norma-norma yang terdapat dalam hukum positif, berupa, peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dalam Undang-undang Perkawinan terkait dengan batas usia telah dilakukan tujuan penetapan batas usia kawin, bahwa calon suami isteri itu harus telah masak jiwa raganya untuk dapat melangsungkan perkawinan, agar supaya dapat mewujudkan tujuan perkawinan secara baik tanpa berakhir pada perceraian dan mendapat keturunan yang baik dan sehat. Mengenai hak dan akibat pernikahan dini dan keterkaitan antara Undang-undang perkawinan dengan Undang-undang perlindungan anak dapat dipastikan merupakan pemangkasan kebebasan hak anak dalam memperoleh Hak hidup sebagai remaja yang berpotensi untuk tumbuh, berkembang dan berpotensi secara positif sesuai apa yang digaris bawahi agama. Saran dari penulis bahwasanya pasal 7 ayat (1), yang menyatakan “Untuk menjaga kesehatan suami-isteri dan keturunan, perlu ditetapkan batas-batas umur untuk perkawinan. Seharusnya didalam kondisi saat ini batas usia 16 tahun untuk perempuan sudah tidak sesuai lagi. Maka dari itu agar pemerintah seharusnya merevisi Undang-undang perkawinan. Agar anak-anak dibawah umur mendapatkan hak yang seharusnya diperoleh oleh anak tersebut.
    URI
    http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/59493
    Collections
    • UT-Faculty of Economic and Business [12397]

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
     

     

    Browse

    All of RepositoryCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    Context

    Edit this item

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository