dc.description.abstract | Latar Belakang: Tindakan irigasi saluran akar merupakan salah satu tahap perawatan endodonti yang penting sebab jika
diabaikan dapat menyebabkan kegagalan perawatan. Larutan irigasi yang paling penting adalah mempunyai daya antimikroba
yang maksimal dengan toksisitas yang minimal. H2O2 3% salah satu bahan irigasi yang sering digunakan. Kekurangan H2O2
3% sebagai bahan irigasi saluran akar adalah keterbatasannya daya antibakteri dari bahan tersebut dan sangat beracun
terhadap sel. Untuk mengurangi efek toksisitas bahan irigasi saluran akar, maka pada penelitian ini menggunakan bahan
alternatif ekstrak daun sirih sebagai bahan irigasi saluran akar yang aman digunakan. Diketahui bahwa kandungan minyak
atsiri yang terdapat pada daun sirih memiliki efek antibakteri. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental
laboratoris dengan rancangan penelitian post only control design. Penelitian ini menggunakan metode sumuran dengan
jumlah sampel sebanyak 8 sampel. Hasil pengamatan tersebut kemudian dilakukan uji analisis statistik menggunakan uji
normalitas dengan Kolmogorov-Smirnov, kemudian dilakukan uji homogenitas dengan levene Test. Hasil analisis yang
diperoleh tidak normal dan tidak homogen maka dilanjutkan dengan uji statistik non parametrik, menggunakan uji beda
Kruskall wallis dan dilanjutkan dengan Uji statistik Mann-Whitney. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak
daun sirih merah dan ekstrak daun sirih hijau memiliki efek antibakteri terhadap S. viridans. Kesimpulan dan Saran:
Kesimpulan zona hambat terbesar hingga terkecil adalah ekstrak daun sirih hijau 100%, ekstrak sirih hijau 50%, H2O2 3%,
ekstrak daun sirih merah 100%, ekstrak daun sirih merah 50% dan akuades steril. Perlu penelitian lebih lanjut tentang
penggunaan ekstrak daun sirih hijau dan ekstrak daun sirih merah sebagai alternatif pengganti bahan irigasi saluran akar. | en_US |