dc.description.abstract | Masalah utama yang dirasakan guru adalah metode atau model pembelajaran
yang digunakan dalam pembelajaran. Metode yang pengajaran yang diterapkan guru
selama ini cenderung menerapkan metode ceramah – ekspositori sehingga
mengakibatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran masih kurang. Selain itu tingkat
berpikir siswa secara umum masih bersifat konvergen sehingga siswa cenderung
memiliki satu metode untuk menjawab persoalan matematika, hal ini membuat siswa
kurang bisa mengembangkan kreativitas dalam berpikir.
Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 2 Sukowono dan pengambilan data
dilakukan pada tanggal 12 Maret 2010 sampai dengan 27 Maret 2010. Adapun subjek
penelitian adalah siswa kelas VIII C. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan
kelas dengan pendekatan kualitatif sedangkan metode pengumpulan data yang
digunakan adalah observasi, wawancara dan tes. Data yang dikumpulkan yaitu
aktivitas siswa dan guru selama pembelajaran berlangsung dan hasil belajar siswa.
Penelitian ini terdiri atas 2 siklus yaitu siklus I dan siklus II.
Dari hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa pelaksanaan penerapan
pendektan open ended disertai pemberian KUASAI pada sub pokok bahasan sudut –
sudut pada bidang lingkaran terlaksana dengan lancar. Aktivitas siswa secara klasikal
mengalami peningkatan dibandingkan pembelajaran sebelumnya. Persentase
keaktifan siswa secara klasikal pada siklus I adalah 71,01% meningkat menjadi
80,93% pada siklus II. Kesulitan yang dihadapi selama proses pembelajaran
berlangsung antara lain terdapat beberapa siswa yang masih bingung dalam
memecahkan masalah open ended dan kurang aktif menyampaikan pendapatnya saat
diskusi dan presentasi.
Persentase ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus I adalah 75,68% dan
mencapai 89,19% pada siklus II, sehingga jika dibandingkan dengan ketuntasan hasil
belajar selama ini yaitu 65%, maka hal tersebut menunjukkan bahwa hasil belajar
siswa mengalami peningkatan. Ketuntasan klasikalnya tercapai pada siklus I dan
siklus II ≥ 71%, yaitu 75,68% pada siklus I dan 89,19% siklus II. Sedangkan
aktivitas guru juga mengalami peningkatan yaitu 90% pada siklus I menjadi 100%
pada siklus II. Penelitian ini juga merubah cara berpikir siswa dari yang bersifat
konvergen menjadi divergen, hal ini terlihat dari cara siswa menyelesaikan persoalan
matematika dengan berbagai cara atau metode. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa penerapan pendekatan open ended disertai pemberian KUASAI sub pokok
bahasan sudut – sudut pada bidang lingkaran cukup optimal untuk meningkatkan
hasil belajar siswa.
Program Studi Pendidikan Matematika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Jember. | en_US |