dc.description.abstract | Program Internsip adalah program baru di dunia kedokteran Indonesia dimana program tersebut merupakan proses
pemantapan mutu profesi dokter untuk menerapkan kompetensi yang diperoleh selama pendidikan, secara
terintegrasi, komprehensif, mandiri serta menggunakan pendekatan kedokteran keluarga dalam rangka pemahiran
dan penyelarasan antara hasil pendidikan dengan praktik di lapangan. Berdasarkan survei penelitian sebelumnya,
didapatkan lebih dari 85% dokter internsip yang tidak berminat untuk bekerja di puskesmas. Tujuan dari penelitian
ini adalah untuk mengetahui faktor apa saja yang dapat mempengaruhi minat dokter internsip untuk bekerja di
Puskesmas. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dimana analisis data yang digunakan adalah analisis
bivariat dengan uji chi-square dan analisis multivariat dengan uji regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan,
pada analisis pertama menggunakan chi-square didapatkan faktor-faktor yang mempengaruhi minat adalah sistem
birokrasi di puskesmas, kinerja jajaran puskesmas, peran dokter pendamping, keteladanan dokter lain dan sistem
penempatan internsip dengan nilai signifikansi secara berturut-turut 0,016; 0,003; 0,040; 0,040; 0,002. Kemudian
pada uji regresi logistik didapatkan bahwa sistem penempatan merupakan faktor yang paling mempengaruhi dengan
nilai p=0,39 dan nilai Wald= 4,239. Kesimpulannya, faktor yang paling mempengaruhi minat dokter internsip untuk
bekerja di puskesmas adalah sistem penempatan internsip. | en_US |